30 Okt 2017

Requiem Delirium #3



Buku ini aku dapatkan dari pak suami yang berkesempatan jalan-jalan di BBW 2017 Surabaya kemarin.
Setelah dibuka yang bikin sedikit kecewa, buku ini ternyata buku terakhir dari cerita trilogi yang artinya ini adalah buku cerita terakhir dengan buta cerita di awal. Tapi aku nggak ambil pusing tetep kubaca karena penasaran setelah baca bagian blurbnya.

Judul : Requiem (Buku Terakhir Trilogi Delirium)
Pengarang : Lauren Oliver
Penerjemah : Prisca Primasari
Penyunting : Dyah Agustine
Penerbit : Mizan Fantasi
 

                
Masa lalu sudah mati, tidak pernah ada lagi.
Setelah menyelamatkan Julian dari hukuman mati, Lena dan para pemberontak melarikan diri ke Alam Liar. Namun, pemerintah terang-terangan menyatakan perang dan Alam Liar bukan lagi tempat aman. Para Invalid diburu dan dibunuh. Hal terpenting sekarang adalah bertahan hidup, dan melawan.....atau mati.
Sementara itu, Hana hidup nyaman tanpa cinta di Portland. Dia telah disembuhkan, dan akan menikahi gubernur muda. Namun, bayangan Lena selalu menghantui. Jauh di dalam hati, Hana merasa bersalah atas pengkhianatan yang telah dia lakukan.
Requiem, puncak perjuangan melawan penguasa. Requiem, saksi pertemuan sepasang remaja yang pernah saling mencinta, pertemuan kembali seorang ibu dengan anak gadisnya, dan pertemuan kembali dua sahabat dari dunia berbeda. Tembok sudah dirobohkan, dunia harus siap menerima perubahan.

Awal dapat buku ini antara bingung mau baca apa tidak karena merupakan trilogi dan bagian akhir lagi (aduh ngerti nggak ya nanti ceritanya aku...). Tapi tetep ya penasaran itu pasti apa sih ini kok ada kata-kata 2 dunia segala (pikiranku sih ada dunia khayalan seperti cerita Bulan, Bintang dan Matahari atau tentang dunia peri, dunia vampir pikirannya melayang terus...). Setelah baca awalnya agak bingung dengan judul babnya yang menyebut dua nama Lena dan Hana. Semakin dibaca ternyata membuatku malah semakin penasaran nggak peduli ini buku terakhir.

Ternyata ini menceritakan dua sahabat yang hidup di dunia berbeda dan sangat bertolak belakang. Yang akhirnya mereka dipertemukan juga, persahabatan sejati bagaimanapun dihapuskan tidak akan pernah hilang. Rasa peduli, rasa sayang itu akan tetap ada di hati masing-masing.

Bener-bener deh semakin dibaca semakin ingin tau apa sih membuat jadi seperti ini, apa keterkaitan 2 orang ini. Siapa Julian, Alex, Raven, siapa ibu dan anak gadis. Pastinya cerita tetep terpusat dengan dua nama Lena dan Hana, walaupun lebih banyak dari cerita petualangan Lena dialam liar, bagaimana perjuangan dia untuk tetep bertahan hidup dan perang dalam dirinya sendiri untuk cinta sejatinya. Kadang juga bikin marah juga nih dengan Lena yang terlalu bimbang, dengan Alex yang nggak terus terang aja sih atau Hana yang kebingungan sendiri dengan rasa bersalahnya. Bener-bener gemes lihat tokoh-tokoh ini haduh mereka itu ngapain sih nggak ngomong yang gamblang harus pakai kode pakai kata-kata bijak lagi. Tapi takkan jadi menarik juga sih kalau luru-lurus aja ha ha ha.

Ternyata dunia fantasi yang awalnya kubayangin salah besar (he he he...), ceritanya yang fantasi tapi dunianya nyata ternyata. Walaupun aku baca di buku terakhir dari triloginya, aku masih bisa sangat menikmatinya bahkan jadi bisa bayangin cerita sebelumnya.

“Seseorang yang melompat mungkin akan terjatuh, tetapi juga ada kemungkinan untuk terbang”

Robohkan dinding-dinding.

Itulah inti dari segalanya. Kau tidak tahu apa yang akan terjadi kalau kau merobohkan dinding-dinding; kau tidak bisa melihat sisi lainnya, tidak tahu apakah itu akan membuahkan kebebasan atau kejatuhan, resolusi atau kekacauan. Kau bisa saja menemui surga, atau kehancuran.

Robohkan dinding-dinding.

Kalau tidak, kau akan terus hidup terkungkung, dirundung rasa takut, memenjarakan diri dari sesuatu yang tidak pasti, mengucapkan doa dalam kegelapan, melafalkan sajak tentang kengerian dan kesempitan.
Kalau tidak, kau tidak akan pernah melihat neraka, tetapi kau juga tidak akan pernah menemui surga. Kau tidak akan pernah mengenal udara segar dan bagaimana rasanya terbang.


Robohkan dinding-dinding.....

Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...