31 Jan 2019

Lion : Along Way Home


Pertama kali bikin review film malah bingung mau mulai darimana, dan film apa yang musti kupilih. Suka sih nonton film tapi di minta buat review haduh bingung musti nulis apa. Kalau nonton emang fokus dan tau jalan ceritanya, tapi kadang malah nggak hafal dengan para pemerannya kadang malah lupa judulnya. Yang selalu kuingat adalah aku pernah lihat film yang ceritanya seperti ini, film dari negara mana dan kesan yang terkandung dalam ceritanya.

Nah secara nggak sengaja si kembar lihat film ini sore tadi dan fokus banget kan jadi penasaran ibunya, akhirnya ikutan nimbrung. Sedikit jadi penerjemah juga ibunya karena filmnya berbahasa Inggris sedikit-sedikit pahamlah. Dan ceritanya bikin diriku sedikit nyesek juga sebenarnya, akhirnya huntinglah tentang film ini buat nambah info latar belakang film ini.

Film ini berjudul Lion berlatar belakang tempat di India dan Australia. Film ini ternyata diangkat dari karya non-fiksi Saroo Brierley A Long Way Home karangan Luke Davies. Dan film ini ternyata dirilis dari tahun 2016 guys, ceritanya sedikit bikin meneteskan air mata.
Bercerita tentang seorang anak bernama Saroo yang terpisah dari keluarganya sejak umur 5 tahun. Saroo adalah anak kelahiran dari sebuah desa terpencil di India. Dia diadopsi oleh pasangan muda dari Australia. Setelah 25 tahun dia mencari tempat asalnya berbekal dari potongan-potongan ingatan semua tempat yang pernah disinggahinya selama perjalanan dari rumahnya sampai New Delhi. 
Yang paling keliatan adalah aplikasi apa yang diapaki selama dia mengidentifikasi tempat tinggalnya dulu untuk mencari keluarga asalnya, dia pakai Google Earth. Saat hampir putus asa untuk mencari tempat asalnya menggunakan google earth dia malah menemukan desa tempat asalnya. Setelah keyakinan tempat asalnya dia pergi untuk mencari keluarganya. Saat yang bener-bener bikin menguras emosi adalah pertemuan dengan orang tuanya, saat dia berusaha sekuat tenaga mengingat semua tempat yang pernah dilaluinya. Menghitung setiap jarak yang dilaluinya menandai setiap jengkal petanya. 

Apa yang dapat kita petik dari film ini? Perjuangan tiada henti seorang anak unutuk menemukan jati dirinya, kekuatan yang diberikan orang tua angkatnya. Walaupun berbeda ras, walaupun bukan anak kandungnya mereka tetap mendukung Saroo menemukan keluarga asalnya. Keyakinan seorang ibu kandung bahwa anaknya pasti kembali. 
Di film ini ada sedikit bumbu romantis juga sih, kekasih Saroo yang selalu mendukungnya. Film yang bergenre drama keluarga ini bisa dibilang ceritanya mungkin nggak terlalu sulit dicerna bahkan cenderung terlalu mudah, tapi kesannya mendalam.

Dari ketidak sengajaan si kembar lihat film membuatku jadi bisa bikin review sederhana ini dan bisa menyelesaikan tantangan 10 tema blog. Aku juga dapat tontonan yang menarik. Jadi tahu aplikasi google earth bisa spesifik itu ya (aku agak gaptek ini)

Buat yang kasih tantangan ini kak Ainhy Edelweiss makasih banyak ya, membuatku semakin konsisten buat isi blog.



Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...