19 Mei 2019

THR oh THR



Nggak terasa sudah 13 hari Ramadhan terlampaui dan semakin mendekati hari raya Idul Fitri. Biasanya kalau sudah semakin dekat dengan hari raya mulai terdengar istilah THR nih. Mulai banyak yang ngomongin soal THR mulai dari para pejerja kantoran sampai ibu rumah tangga bahkan anak-anakpun juga ngomongin.

Apa sih sebenarnya THR itu? 
Menurut wikipedia Tunjangan Hari Raya atau disingkat THR adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia. THR ini wajib dibayarkan paling lambat tujug hari sebelum hari raya keagamaan. Hari raya keagaamaan yang dimaksud disini adalah, hari raya Idul Fitri bagi pekerja bergama Islam, hari raya Natal bagi pekerja yang beragama Kristen Katholik dan Protestan, hari raya Nyepi bagi pekerja beragama Hindu, hari raya Waisak bagi pekerja beragama Budha dan hari raya Imlek bagi pekerja yang beragama Konghucu.

Diatas itu arti secara umum buat orang dewasa dan pegawai ya, eh ibu-ibu juga ding walaupun dirumah tapi yang paling rempong kalau ngurusin THR suami. 
Bagi anak-anak sendiri ada istilah THR juga lo dan mereka juga sudah mulai menghitung, terus terang anak-anakku juga sudah mulai melakukan perencanaan. 
Bagi anak-anak THR itu uang jajan yang diberikan keluarga atau mungkin tetangga saat mereka bersilaturahmi pas hari raya. Tapi kadang ada juga yang dibaginya malah sebelum lebaran/hari raya seperti anak-anakku nih, kadang mereka dapat THR dari uti kakungnya atau pakdhe buat beli baju hari raya, atau untuk kebutuhan hari raya biasanya. 

Nah karena THR itu bisa dibilang bonus ya, karena itu penghasilan diluar gaji bulanan atau diluar uang saku bagi anak-anak. Untuk itu kita perlu pengelolaan yang benar supaya benar-benar bermanfaat dan nggak cepat habis, karena ada beberapa orang yang gelap mata mumpung dapat bonus langsung aja belanja. Dan kalau lagi gini diskonan belanja bisa bejibun tuh.

Bagi orang dewasa kita memang harus bijak menyikapinya. Memilah semua keperluan yang ada bikin skala prioritas dan jangan langsung dihabiskan semuanya. Tetap harus disisihkan sebagian untuk dijadikan simpanan untuk saat terdesak.
Bagi anak-anak kita bisa mengajarinya untuk mengelola keuangannya dengan baik. Ajari mereka membelanjakan uangnya untuk hal yang positif dan tidak menghabiskan langsung. 

Baik itu anak-anak maupun orang dewasa saat menerima THR harus benar-benar membelanjakan dengan bijak. Bonus bukan berarti harus langsung dihabiskan saat itu juga, usahakan untuk menyisakan meskipun sedikit untuk dana tak terduga.

Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...