13 Agu 2019

Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken


Judul : The Magic Library
Penulis: Jostein Gaarder & Klaus Hagerup
Pengalih Bahasa : Ridwana Saleh
Tahun Terbit: Juni 2016
Penerbit: Mizan Pustaka
Jumlah halaman: 284 halaman
ISBN: 978-979-433-924-4

Pembaca yang baik,
Buku di tangan Anda ini benar-benar unik, susah menggambarkan isinya. Tapi, kira-kira seperti ini:
Dua saudara sepupu, Berit dan Nils, tinggal di kota yang berbeda. Untuk berhubungan, kedua remaja ini membuat sebuah buku-surat yang mereka tulisi dan saling kirimkan di antara mereka. Anehnya, ada seorang wanita misterius, Bibbi Bokken, yang mengincar buku-surat itu. Bersama komplotannya, tampaknya Bibbi menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit dan Nils. Rencana itu berhubungan dengan sebuah perpustakaan ajaib dan konspirasi dunia perbukuan. Berit dan Nils tidak gentar, bahkan bertekad mengungkapkan misteri ini dan menemukan Perpustakaan Ajaib.
Buku ini juga berisi cerita detektif, cerita misteri, perburuan harta karun, petualangan ala Lima Sekawan, Astrid Lindgren, Ibsen, Klasifikasi Desimal Dewey, Winnie the Pooh, Anne Frank, kisah cinta, korespodensi, teori sastra, teori fiksi, teori menulis puisi, sejarah buku, drama, film perpustakaan, penerbitan, humor, konspirasi…


Buku karya Jostein Gaarder yang kubaca setelah The Puppeters dan ternyata sangat ringan jika dibandingkan. Setelah dibaca dari awal ternyata memang buku karya kolaborasi Jostein Gaarder dengan Klaus Hagerup yang merupakan seorang penulis Norwegia dan karyanya kebanyakan berjenis bacaan anak dan remaja.
Setelah lihat para penulisnya jadi paham kenapa novel ini bercerita tentang petualangan dua anak yang menginjak remaja menemukan sebuah perpustakaan. Terus terang diawal baca buku ini aku membayangkan cerita Lima Sekawan, cerita tentang deteftif remaja. Bahasa dan cerita yang dipakai cukup ringan dan khas cerita anak yang menginjak remaja, tapi tidak mengurangi ketertarikan baca secara keseluruhan.

Cerita dalam buku ini diawali dengan dua sepupu yang ingin selalu terhubung meskipun mereka tinggal di dua tempat yang berbeda. Karena kesukaan mereka terhadap buku dan menulis tercetusnya untuk membuat buku-surat. Ya sebuah buku yang isinya adalah surat menyurat mereka berdua. Awalnya mereka hanya ingin mengisi dengan cerita kesehariannya kepada sepupunya. Tapi, ternyata akhirnya mereka malah tertarik dengan seorang wanita misterius yang mereka temui.
Mereka merasa wanita misterius ini yang ternyata bernama Bibbi Bokken, mempunyai sebuah perpustakaan yang Ajaib. Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk menyelidiki perpustakaan milik Bibbi Bokken. Dalam pencarian Perpustakaan Ajaib ini mereka ternyata juga menghadapi orang-orang yang tertarik dengan buku-surat mereka berdua. Sambil menyelidiki keberadaan Perpustakaan Ajaib mereka berdua juga berjuang untuk melindungi buku-surat agar tidak sampai terlepas ketangan orang lain.

Cerita tentang dunia perbukuan, perpustakaan bahkan disatukan dengan dunia detektif oh ya juga ada cerita bagaimana proses sebuah tulisan menjadi sebuah buku. Bagiku novel ini cocok untuk semua umur meskipun tokohnya adalah para remaja awal. Isi dalam novel ini menceritakan bagaimana seseorang sangat menyukai dunia buku dengan berbagai genre dari dongeng sampai puisi. Dari seseorang pembaca buku menjadi seorang penulis buku cerita yang sangat menarik. Banyak istilah yang berkaitan dengan dunia pembaca buku dan kepenulisan di berikan.

Mau tau bagaimana perasaanku saat membaca buku ini? Awalnya sih berpikiran kok karangan Jostein Gaarder bercerita tentang anak-anak? Ternyata salah walaupun tokoh utama adalah anak-anak yang menginjak remaja, tapi isi ceritanya banyak banget yang perlu kuketahui. Banyak hal yang ternyata belum aku ketahui tentang dunia membaca buku, menulis sebuah buku dan juga buku-buku yang menurutku remeh ternyata ceritanya mengandung banyak makna. Aku cukup rekomendasikan buat yang suka buku karena sarat akan cerita tentang budaya membaca dan cerita banyak buku.

" Jika aku membaca sebuah buku yang kusukai, rasanya apa yang kubaca membawa pikiranku melayang keluar buku itu. Buku kan bukan hanya terdiri dari kata-kata atau gambar di atas kertas belaka, melainkan juga semua yang aku bayangkan saat membacanya."
“Seseorang pernah berkata: ‘Buku adalah teman terbaik.’Orang lain pernah mengucapkan kalimat yang mirip dengan itu: ‘Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik. Di sana kita akan berbaur dengan karakter yang paling pintar, paling intelek, dan paling luhur; di sana kebanggaan serta keluhuran manusia bersemayam.’”(hal 226)
“Sebuah buku adalah dunia ajaib penuh symbol yang menghidupkan kembali si mati dan memberikan hadiah kehidupan yang kekal kepada yang masih hidup.”(hal 228).



1 komentar:

Kreta Amura mengatakan...

Semenjak aku baca buku ini, aku jadi berani buat mulai nulis. Karena nulis itu nggak sesulit dan semengerikan apa yang orang pikirkan.

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...