30 Mei 2019

Ramadhan Narafid Family



Tak terasa sudah 2 kali Ramadhan kita hidup di Surabaya, berarti sudah hampi 3 tahun. Selama 2 tahun ini pasti banyak hal yang berbeda dalam menjalani Ramadhan baik tradisi maupun suasana. 

Dulu selama hidup di Semarang untuk Ramadhan kita isi dengan kegiatan harian seperti sekolah untuk anak-anak, ayah ngantor dan aku yang ngajar privat dan dirumah ditambah siapin menu buka dan sahur, taraweh di masjid terdekat cukup berjalan kaki. Ayah yang jarang buka bareng kita, kadang kita jalan-jalan menjelang buka di taman dekat rumah, persiapan mudik dengan berburu tiket karena lumayan jauh jaraknya. 
Sekarang sejak di Surabaya si kakak sudah tidak tinggal dengan kita lagi, jadi kita banyak menghabiskan Ramadhan ini hanya berempat. 

Sebenarnya kalau ditanyakan kegiatan apa aja yang kita lakuin buat mengisi Ramadhan tahun ini, mengisi dengan kegiatan biasa ditambah dengan ibadah yang tidak ada di bulan-bulan yang lainnya.
Awal Ramadhan selama 2 hari kita habiskan di kampung halamanku, Ngunut. Setelah itu berkegiatan seperti biasa si kembar kembali bersekolah. Untuk tahun ini si kembar sekolah masuk siang jam 11 siang. Kasihan sih sebenarnya saat matahari di atas kepala mereka harus mengayuh sepeda ke sekolah, tapi keadaan sekolahnya yang mengharuskan bergantian pemakaian kelasnya. Alhamdulillah mereka masih menikmati walaupun saat pulang sekolah kadang mengeluh haus tapi nggak membuat mereka buka puasa sebelum waktunya. Kegiatan pagi sebelum sekolah mereka isi dengan belajar karena kebetulan selama 2 minggu masuk ini diadakan ujian akhir semester. Sore untuk mengisi waktu menjelang berbuka mereka isi dengan bercanda bareng ayahnya sambil nonton televisi. Kalau libur mereka gunakan untuk main hp atau mainan berdua entah apa itu yang kutahu mereka seperti berlakon drama (ha ha ha kalau yang ini sih kadang pakai bahasa yang hanya diketahui oleh mereka)

Sedangkan diriku sendiri selama Ramadhan ini alhamdulillah jarang bikin masakan, karena ayah dan si kembar lebih banyak berbuka di masjid terdekat. Masak sih bisa diitunglah, karena ada permintaan menu khusus dan acara buka puasa bersama dirumah. Kebetulan banget di bulan Ramadhan ini ada beberapa tantangan menulis dan membaca, jadi bisa mengisi waktuku. Alhamdulillah bulan ini ada 2 buku yang harus aku review karena menang giveaway, ada tantangan ngeblog dari Blogger Perempuan, ada tantangan menulis harian di IG dari komunitas OWOB Jatim. Selain 2 buku hasil menang GA ada juga beberapa buku yang belum aku review dan baca, bulan ini bukan "ngabuburit" tapi "ngabuburead"
Kalau ayah jangan ditanyakan dia berkegiatan seperti biasa tanpa ada perubahan, alhamdulillahnya tahun ini bisa buka puasa bareng kita.

Ternyata walaupun puasa tidak pernah menghalangi kegiatan harian kita berempat. Malah banyak kegiatan yang kita lakuin bersama, seperti berjamaah di masjid, buka puasa, baca Alqur'an pagi sepulang dari jamah subuh di masjid. Bahkan menanti buka puasa juga bersama didepan televisi. Persiapan mudik pun tidak terlalu rumit karena jarak ke kampung halaman yang nggak terlalu jauh.

29 Mei 2019

Syawalan Mempererat Tali Persaudaraan



Kita hidup di negara yang mempunyai beragam suku yang mempunyai budaya berbeda. Dengan banyaknya budaya akhirnya banyak tradisi yang terjadi dalam setiap perayaan hari besar keagamaan. Salah satunya adalah tradisi merayakan datangnya hari raya Idul Fitri.

Aku yang terlahir di desa Gilang, Ngunut, Tulungagung punya tradisi merayakan datangnya hari raya Idul Fitri. Tradisi ini dinamakan "Syawalan" merayakan datangnya Idul Fitri. Sebagai ungkapan rasa syukur karena telah melaksanakan melaksanakan ibadah Ramadhan sampai selesai. Juga ungkapan syukur karena masih bisa bertemu Ramadhan dan Syawal.


Aku dan keluarga biasanya melakukan sholat Ied di musholla depan rumah (alhamdulillah nggak perlu jauh-jauh). Tradisi ini biasanya diadakan setelah pelaksanaan sholat Ied. Panitia atau takmir musholla dan jama'ah menyediakan nasi beserta lauk pauknya. Untuk jamaah biasanya mereka akan membawa sejumlah anggota keluarga yang ikut sholat ied. Untuk panitianya mereka akan menyediakan nasi beserta lauk yang lengkap untuk dimakan bersama. Yang tidak pernah ketinggalan adalah lauknya "lodho ayam", masakan khas Tulungagung dalam bentuk ayam utuh. Nasi yang disediain biasanya kita sebut nasi gurih atau yang umum sih nasi uduk.

Yang nggak akan pernah terlupakan adalah cara makannya. Ayam utuh akan dibagikan sama rata beserta nasinya dan lauk yang lain seperti, sambal goreng kentang atau tahu, mie goreng, kacang goreng dan serundeng. Biasanya kita akan wadahi daun kalau dulu sekarang kita pakai kertas bungkus. Yang kuingat dulu panitia nyiapin takir namanya, daun yang dibentuk supaya bisa jadi wadah nasi dan lauknya.

Kita akan bersama di kembul namanya, sambil bercanda atau bercerita tentang apa saja. Orang yang tidak pernah muncul akhirnya ketemu (seperti diriku dan kakakku), saling memberikan kabar, saling berbagi lauk. 
Tradisi ini bagiku harus terus dilestarikan. Tradisi yang menyatukan banyak orang, menyatukan warga bahkan tetangga yang biasanya jarang berkumpul saat syawalan mereka berkumpul bahkan makan bersama. Aku dan kakakku yang tinggal jauh dari desa jadi bisa menjalin silaturahmi kembali dengan tetangga yang tidak pernah kita temui. Tradisi yang selalu kunantikan, selain kumpul-kumpulnya juga lauk lodhonya....

28 Mei 2019

Baju Baru Alhamdulillah


"Baju baru alhamdulillah
tuk dipakai di hari raya
tak barupun tak apa apa"

Semua pasti tahu dong petikan lagu diatas.... Petikan lagu anak-anak yang akan selalu melekat di hati. Persiapan mendekati lebaran pasti banyak banget ya, salah satunya memperbaiki penampilan.

Kenapa sih kita butuh memperbaiki penampilan saat lebaran? kenapa musti susah-susah mempersiapkan segala sesuatu mulau dari suguhan sampai penampilan?

Salah satu tradisi lebaran di negara kita adalah silaturahmi ke kerabat dan teman atau anjangsana. Kita bisa sebagai tamu ataupun tuan rumah, kerabat yang jarang ketemu dipertemukan, teman yang nggak pernah bersua akhirnya bisa berkumpul. Saat ada tamu atau berkunjung pasti kita nggak mau dong dilihat lusuh atau jelek, makanya kita mempersiapkan penampilan dan juga suguhan.

Nah salah satu yang menyangkut penampilan itu adalah baju yang kita pakai. Supaya terlihat bagus biasanya mempersiapkan dengan baju baru, ini salah satu tradisi lebaran lainnya belanja baju baru. Mulai dari awal Ramdhan sampai mendekati lebaran pusat perbelanjaan sampai toko kecil bahkan pasar penuh dengan orang belanja kebutuhan lebaran salah satunya baju. Nggak hanya toko offline yang diserbu, toko online pun permintaannya juga meningkat.

Bagaimana dengan keluarga narafid soal baju lebaran? Kami sekeluarga menyadari bahwa persiapan penampilan itu juga perlu, karena saatnya kita kumpul dengan keluarga besar baik dari aku dan suami. Kami nggak mengharuskan baju baru untuk dipakai, tapi kami mengutamakan rapi dan bersih. Aku ingin narafid tahu bahwa lebaran nggak harus pakai baju baru, nggak harus ikutan belanja barang baru. Beli baju baru nggak harus di waktu lebaran, kapanpun kita bisa beli. Tapi alhamdulillah setiap tahun selalu ada rejeki buat baju baru anak-anak nggak langsung dari kita, dari kakung uti atau dari para budhe (rejeki anak sholeh he he he..)

Sebenarnya apapun bajunya yang dipakai saat lebaran, baik yang baru ataupun yang lama yang penting adalah niatnya. Kita ingin berpenampilan yang terbaik saat bertemu dengan kerabat atau teman yang sudah lama nggak bertemu. Kita ingin menjalin silahturahmi yang sempet terputus tanpa sengaja.




27 Mei 2019

Buka Puasa Bersama Keluarga


Momen ramadhan dan idul fitri adalah momen kumpul dengan keluarga dan teman. Biasanya selalu ada acara bukber bareng teman, komunitas ataupun keluarga. Aku sudah membahas nih positif dan negatifnya bukber di postingan awal ramadhan. 
Buka puasa bersama yang kunantikan adalah bareng keluargaku, dengan kakak-kakakku baik dari suami maupun aku sendiri. 

Berhubung aku sekarang tinggal di Surabaya jadi lebih dekat dengan keluarga dari pak suami. Untuk acara makan-makan biasanya kita lakuin berapa bulan sekali, khusus puasa kita juga ngadain nih buka puasa bersama. 

Untuk keluarga Surabaya acara buka puasa bersama biasa kita adaain di rumah inti, yang kebetulan sekarang aku tempati. Untuk konsumsi biasanya kita bagi sama rata, jadi nggak hanya tuan rumah yang menyediakan. Tuan rumah alias daku pasti kebagian bikin minum andalan yaitu es cao dan nasi putih, untuk lauk dan takjil dibagi rata. Ada yang bawa lauknya, sayur, gorengan dan buah. Senengnya kalau kita buka puasa bersama di rumah itu bisa sholat berjamaah, baik sholat Maghrib maupun Taraweh. Karena kadang kalau buka puasa bersama diluar itu ketinggalan taraweh jamaah di masjid. Acara ini biasa kita lakuin di pertengahan Ramadhan, karena daku kalau akhir Ramadhan pasti mudik ke kampung halaman.

Untuk keluargaku sendiri punya acara buka puasa bersama sendiri saat semua anggota keluarga sudah kumpul. Aku yang tinggal di Surabaya dan kakakku yang tinggal di Denpasar yang berkumpul minimal setahun sekali terutama saat akhir Ramadhan sampai idul fitri. Biasanya kita akan kumpul 4-5 hari sebelum lebaran kadang pernah cuman 3 hari sebelumnya. Momen kersamaan ini kita manfaatin dengan makan bareng diluar. Kita lebih suka milih di hari terakhir puasa, karena kita nggak akan mikir waktu untuk sholat taraweh. 

Sebenarnya momen Ramadhan dan Idul fitri adalah momen kebersamaan apapun bentuknya. Saatnya mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan teman. Memanfaatkan tradisinya seperti buka puasa bersama, atau silaturahmi saat lebaran tapi jangan sampai melupakan ibadah ya....


Make Up Lebaran Ala Bunda Narafid


Nggak terasa sudah hari ke 22 Ramadhan kurang 10 hari kita merayakan lebaran. Salah satu tradisi lebaran di Indonesia adalah saling mengunjungi kerabat atau teman. Karena harus bertemu banyak orang pasti kita sangat memperhatikan penampilan. Sebagai seorang wanita pasti nggak bisa lepas nih dari bermake up untuk menyempurnakan penampilannya.

Terus terang aku walaupun wanita paling nggak bisa dandan, dan merasa make up itu nggak penting. Tapi seiringnya waktu pak suami yang sering protes kalau keluar rumah jangan terlalu polos dong sedikit dirawat paling tidak buat aku (cieee rayuannya keluar), akhirnya mulai deh belajar. Meskipun sudah belajar bermakeup full tapi tetap aja nggak nyaman rasanya kalau pakai harian. Paling tidak sudah pakai perawatan muka biar tetap kinclong, make up cukup yang sederhana oklah

Nah berhubung saat lebaran musti keliling sanak family tetap dong harus punya make up andalan biar keliatan fresh.

1. Pelembab
Aku pakai pelembab harian sebagai dasaran make up aku. Kulitku yang cenderung normal kering aku butuh ini agar kulitku nggak jadi kering. Kemarin sempet beruntusan kulitku karena pakai pelembab sembarangan, akhirnya musti cari perawatan yang pas dan sekarang lagi proses pemulihan. Aku pakai produk perawatan milik Batrisiya atas saran teman dan alhamdulillah cocok setelah pemakaian sebulan kulitku kembali mulus. Saat ini aku masih pakai VCO nya dan pembersihnya aja, karena masih tahap awal. Aku cukup olesin vco sebagai pelembab untuk saat ini.

2. Bedak tabur
Aku memilih pakai bedak tabur karena bagiku ringan di muka. Aku nggak terlalu suka bermake up lengkap, kecuali kalau kondangan sih (tapi tetep milih-milih). Bedak taburku kali ini pilih produk dari batrisya juga. Karena masih proses pemulihan aku nggak berani pakai produk beda buat muka saat ini. Memang kulitku termasuk normal tapi cenderung kering, tapi aku sensitif terhadap produk tertentu. Tapi bagiku bedak tabur ini cukup ringan dan menempel sempurna di wajah juga merata walaupun pemakaiannya tipis.

3. Lipstik
Untuk pemerah bibir aku pilih "wardah exclusive matte lipcream". Kenapa aku pilih ini? selain mudah dibawa juga karena awet banget meskipun kita sudah makan yang berminyak. Diriku termasuk yang nggak suka poles ulang setelah makan atau cuci muka jadi lipcream ini cocok buatku.

4. Eyeliner
Produk ini aku hanya pakai saat tertentu aja. Mataku yang cenderung sipit membutuhkan eyeliner untuk mempertegas. Aku menyapukan eyeliner ini cukup tipis aja. Aku lebih nyaman pakai yang berbentuk pensil.

Dan ternyata aku hanya pakai 4 make up andalan untuk lebaran kali ini. Bagiku sudah lebih dari cukup untuk membuatku terlihat segar. 





26 Mei 2019

Bisakah Cinta, Yang Bekerja Secara Rahasia Menyatukan Mereka?





                                                                
Judul : Sang Pewarta ( Cinta, Konspirasi, Investigasi )
Penulis: Aru Armando
Tahun Terbit: April 2019
Penerbit: Shofia - CV Loe
Jumlah halaman: 318 halaman
ISBN: 978-602-5862-18-2
⭐⭐⭐

Tomi, seorang sarjana hukum yang memilih bekerja sebagai wartawan, melibatkan diri dalam investigasi dugaan penyelewengan proyek pengadaan alat kesehatan di suatu kementerian. Fakta demi fakta, bukti demi bukti, ia kumpul dan rangkai untuk diungkap dalam laporan khusus media tempatnya bekerja. Namun, kian dalam ia menggali sumur informasi, kian dalam pila ia berada dalam lubang hitam yang telah lama menganga di tanah air ini. Tangan-tangan rahasia bekerja dan tak seorang pun yang tahu apakah dirinya pahlawan, korban, ataukah pecundang yang nyata.
Sementara itu, Dara, perempuan yang hatinya tertambat untuk Tomi, justru bagian dari Kantor Hukum pengacara rekanan perusahaan pemenang tender yang diduga bermasalah. Kantor Hukum tak tinggal diam dengan liputan-liputan yang menyudutkan kliennya. Bisakahcinta, yang juga bekerja secara rahasia, menyatukan mereka? Siapakah pahlawan, korban atau pecundang di dalam semesta cinta?

Buku ini kudapatkan dari pencarian book blogger penerbit Shofia di aplikasi Instagram. Untuk yang pertama kalinya aku menang giveaway buku duh senengnya semoga muncul buku gratis berikutnya (haiss berharap banget yakk).

Apa yang akan kalian bayangkan tentang seorang wartawan? Mengejar nara sumber kemana aja, cari berita sampai nggak pulang-pulang, harus bisa menyusun berita agar banyak yang membaca tulisannya, selalu bawa kamera dan alat tulis/perekam. Nivel ini membahas bagaimana seorang wartawan koran terutama mendapatkan berita dan bagaimana mereka mengolahnya menjadi tulisan.

Di novel ini ada 2 tokoh sentral dengan banyak tokoh pendukung.
Satrio Utomo atau lebih dikenal sebagai Tomi, seorang sarjana hukum lulusan terbaik yang memilih profesi sebagai wartawan. Karena termasuk orang yang pintar dibidangnya dia lebih sering bekerja sendiri alias individual, tapi karena profesi wartawan membuat dia harus banyak bersosialisasi dengan banyak orang. Orang yang perfeksionist juga menurutku, paling suka dengan masakan Indonesia.

Dara dulu teman satu jurusan hukum dengan Tomi. Bekerja sebagai asisten di sebuah kantor hukum terkenal. Mempunyai perasaan lebih kepada Tomi sejak kuliah tapi tak pernah terungkapkan. Seorang berkomitmen dalam pekerjaannya, walaupun bekerja bersebrangan dengan Tomi tetap menjaga porsinya saat bersama. Pekerja yang profesional.

Vina, rekan wartawan Tomi tapi dari koran lain. Wartawan senior di bagian hukum ambisius, perfeksionis juga berdedikasi tinggi dalam profesinya. Merupakan guru di lapangan bagi Tomi ada juga wartawan senior di kejaksaan dipanggil Mbah. Selain rekan wartawan ada Amin sebagai redakturnya dan ada hubungan lain dengan Tomi, terungkap nanti dibagian akhir. Ada jaksa Bismo sebagai salah satu nara sumber Tomi. Dan masih banyak beberapa tokoh yang akan berkaitan erat dengan kasus yang di angkat Tomi.

Terus terang aku baca buku yang pertama kali kulihat cover, blurbnya, genrenya. Sewaktu lihat novel ini dari cover dan judul sudah tau kalau ini tentang dunia kewartawanan. Lihat blurbnya sedikit jatuh moodnya karena kurang suka sama dunia hukum apalagi kalau berbau politik. Yang bikin tertarik itu karena ada unsur investigasinya mari kita kesampingkan politiknya, dan terus membaca. Tapi setelah baca semakin ke dalam malah keasyikan dengan cerita perjalanan Tomi mengungkapkan kasus.

Aku adalah penyuka buku bergenre fantasi, misteri dengan sedikit bumbu romantis untuk fiksinya kalau nonfiksi sih nggak ada yang spesifik tapi agak menghindari sejarah. 
Di novel ini ada bumbu misteri juga walaupun nggak terlalu menegangkan tapi bagiku cukuplah bikin sedikit deg-degan. 
Sesuai dengan judulnya unsur percintaan, konspirasi serta investigasi, ada kisah percintaan sang tokoh utama yang bagiku ceritanya menggantung tanpa penyelesaian tapi menarik, tapi menurutku pas banget ma ceritanya.
Soal konspirasi dibalik sebuah kasus dan pelibatan sang pewarta dengan berbagai trik dan konspirasinya. Investigasi sang tokoh utama untuk mendapatkan berita yang berkaitan dengan kasus yang ditangani.

Dari novel ini aku jadi tahu bagaimana profesi seorang wartawan bekerja, mereka tidak asala dalam menulis berita. Kadang kala profesi ini juga melibatkan bahaya dan pemikiran yang cerdas, tidak asal tulis berita saja. Setiap profesi kalau dilakukan dengan kecintaannya tetap akan menghasilkan sesuatu yang di atas ekspetasinya.

 " Menjadi wartawan itu tidak mudah. Menjadi wartawan juga bukan jaminan menjadi kaya, terkenal atau berkuasa. Menjadi wartawan adalah sebuah pengabdian dan panggilan hati. Kita, wartawan, adalah jembatan dalam setiap strata kehidupan. Kita menghubungkan penguasa dan rakyatnya dan sebaliknya. Kita menghubungkan orang tahu dan tidak tahu. Bayangkan kalau jembatan itu rusak atau bahkan tidak ada. Itulah peran kita Vin. Peran utama dalam membangun peradaban, bukan figuran" Amin kepada Vina (hal 64-65).

Cerita yang diangkat penulis ini sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang hukum. Ini mendukung penulisan tentang istilah hukum yang ada dengan penjelasan yang mudah dipahami. Cerita dalam novel ini beralur maju, mungkin sedikit bisa menebak keterkaitan tokoh-tokohnya alias konspirasi yang ada. Tertebaknya konspirasi memang nggak sedari awal tapi justru itu yang membuatku semakin penasaran. Dengan sedikit tertebak membuat pingin menyelesaikan baca segera untuk mengetahui jawaban dari tebakanku.

Novel ini pas buat yang suka cerita tentang dunia hukum berkaitan dengan investigasi, terutama bagi pemula penyuka genre ini. Karena ceritanya tidak terlalu rumit alias mengalir dan mudah di pahami. Jangan mencari cerita cinta yang penuh keromantisan di novel ini. Buku yang tebal tapi ceritanya termasuk ringan karena bahasa yang dipakai juga mudah dipahami.








25 Mei 2019

Belajar Puasa ala Narafid


Ibu-ibu yang punya anak dibawah 12 tahun pasti mikirin nih gimana cara ngajarin puasa anaknya. Sebenarnya ngajarin anak-anak untuk ikut puasa itu nggak susah kok selama orang tuanya sabar dan cari cara yang pas buat anaknya. 

Diriku sebagai ibu dari 3 orang anak cewek dan cowok punya banyak cara dan rayuan buat ngajak anak-anak puasa. Selain dukungan dariku sebagai ibunya mereka juga dapat dorongan dari keluarga lain dan sekolahnya. Alhamdulillah mereka bertiga sekolah di TK Islam jadi ada ajaran untuk belajar puasa selama bulan Ramadhan.

Mereka bertiga belajar puasa sejak TK sekitar umur 4-5 tahun. Si kakak mulai belajar puasa dari umur 4 tahun kalau si kembar mulai umur 5 tahun. Mungkin sedikit drama saat sahur dan jam-jam mendekati berbuka.

Beberapa tips belajar puasa yang kulakukan untuk mereka bertiga :

1.  Belajar puasa secara bertahap. 
Aku biasanya mengajarinya dengan rentang waktu yang bertahap. Diawal mereka belajar aku mulai dengan puasa setengah hari, yaitu dari subuh sampai saat dhuhur. Jadi aku hanya menghilangkan waktu sarapannya yang digantikan dengan sahur. Bagaimana saat mereka disekolah? pastinya kita tidak bisa mengawasi saat mereka ada jadwal belajar disekolah, tapi alhamdulillah mereka bertiga sekolahnya berbasis ajaran Islam jadi lebih mempermudah belajar puasanya. Aturan disekolah tidak boleh bawa makanan atau bekal selama jam sekolah. 
Nah setelah mereka terbiasa dengan jadwal puasa setengah hari kurang lebih 4-5 hari aku mulai tingkatkan nih jamnya. Biasanya tiap 2/3 hari aku tambah satu jam, sampai akhirnya waktu buka yang sebenarnya yaitu maghrib. 

2. Berikan kegiatan yang positif di jam krusial
Kalau sudah mulai belajar puasa full dari subuh sampai maghrib biasanya ada jam-jam krusial yang membuat mereka mengeluh lapar.
Jam krusial pertama itu biasanya jam 10-12 siang. Di jam ini kalau mereka lagi libur sekolah aku ajakin main atau lihat tv, tapi tetep kudampingi pastinya. Sampai akhirnya waktu duhur setelah sholat aku akan ajak mereka untuk tidur siang.
Jam krusial berikutnya justru datang saat menjelang maghrib. Biasanya mereka akan mengeluh kelaparan setelaha ashar sekitar jam 4-5. Karena jam segitu waktunya aku untuk menyiapkan menu buka, biasanya aku alihkan dengan meminta mereka melihat tv atau aku libatkan sekalain memasak di dapur. Karena mereka selalu disampingku, di dapur aku bisa mengajak mereka mengobrol untuk melupakan rasa lapar. Kadang mereka masih mengeluh lapar sih, kalau udah gini aku biasanya tunjukin jam untuk melihat berapa menit lagi akan buka dan sudah berapa jam mereka puasa. Kan sayang kalau sampai buka mendekati jamnya.

3. Berikan menu kesukaan saat buka dan sahur
Biasanya aku selalu menanyakan mereka ingin buka dengan menu apa. Mereka akan memberikan menu yang diinginkan, tapi secara umum sih mereka bukan anak yang rewel jadi nggak terlalu ribet juga untuk yang ini. Kalau sahur biasanya mereka paling awet itu kalau menunya pakai sereal. Jadi kalau saat buka aku biasanya aku berikan menu buka yang mereka sukai secara bergantian, karena kadang permintaan beda sesuai kesepakatan aja. 

Itu 3 tips utama yang kupakai saat mengajari anak-anak berpuasa. Secara umum sih sebenarnya kalau mau mengajari anak-anak berpuasa adalah mengkomunikasikan semuanya. Jangan terlalu memaksakan juga cukup beri contoh yang baik buat mereka dan sabar. 

Aplikasi Andalan Saat Ramadhan



Ramadhan sudah berjalan 2/3 bagian, tinggal 1/3 bagian terakhir nggak terasa ya? Banyak hal yang terjadi selama 20 hari puasa dan aku sudah bolong berapa yak kira-kira? 
Dan selama bulan Ramadhan ini aku punya aplikasi andalan yang kupakai.

1. Instagram

Aplikasi media sosial yang selalu kubuka entah berapa kali dalam sehari. Di bulan puasa ini ada tantangan menulis harian alias one day one post yang harus di posting di IG dari komunitas OWOB (one week one book ) regional Jatim, membuatku harus membuka aplikasi medsos ini minimal 2 kali sehari. Selain untuk posting tulisan, aku juga ada tantangan review buku yang harus posting di IG. Dari semua media sosial aku paling suka dengan aplikasi ini selain karena memang ada tantangan menulis dan review buku, ada info buku terbaru dari para bookstagram dan juga ada quote-quote kehidupan atau islami dengan ilustrasinya.

2. Muslim Pro

Aplikasi ini sudah cukup lengkap menurutku, meskipun aku pakai yang nggak berbayar alias gratisan. Ada Qur'an plus terjemahannya, waktu sholat, do'a harian bahkan ada jurnal puasa dan sholat kita. Kita juga bisa dengerin murrotal disini, aku pakai saat susah tidur biasanya. Oh ya juga ada ayat harian yang bisa kita baca dengan terjemahannya. Sebenarnya kalau boleh aku bilang ada beberapa fitur yang belum aku pakai juga sih. Ada asmaul husna, kartu ucapan muslim, animasi kompas kiblat, kalender Hijriyah, tasbih digital juga ada, yang pasti suara Adzan sesuai dengan lokasi kita.

3. Whatsapp

Ini aplikasi chating yang paling populer saat ini, siapapun pasti pakai kalau punya android. Aku pakai ini untu berkomunikasi dengan orang tua, saudara dan teman. Aku pakai untuk berkomunitas dan juga belajar disini, karena aku ikut beberapa kelas online dengan sistem wa grup. 

4. Zoom

Aplikasi meeting dan messaging secara grup. Aku pakai ini untuk ikut kelas online juga tapi lebih kayak streaming gitu jadi interaktif antara pemateri dan audiennya. Selama bulan puasa ini aku mengikuti kelas Membaca Itu Nikmat , aku ingin belajar membaca yang asyik dan bagaimana menjaga konsistensinya.

Nah itu 4 aplikasi yang aku pakai selama bulan puasa paling intens. Selain 4 aplikasi itu masih ada beberapa lagi seperti : Pinterest untuk cari inspirasi, Goodreads untuk cari referensi bacaan, twitter, FB, Webtoon aplikasi bacaan komikku, dan canva.


24 Mei 2019

Ibadah Khusus Bulan Ramadhan


Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim. Saat bulan Ramadhan adalah waktunya memperbaiki kualitas diri, memperbaiki ibadah kita, memperbanyak pahala. Kenapa kita bisa memperbanyak amalan berpahala di bulan Ramadhan? Karena di bulan ini banyak ibadah yang dilipat gandakan pahalanya dan ada juga ibadah khusus hanya di bulan ini.

1. Puasa
Ini adalah amalan utama, wajib yang dilaksanakan di bulan Ramadhan. Puasa bulan Ramadhan merupakan pelaksanaan rukun Islam keempat dalam ajaran Islam. Puasa Ramadhan dilaksanakan mulai fajar hingga terbenamnya matahari. 

2. Sholat Tarawih
Yaitu sholat sunnah yang khusus dilaksanakan saat bulan Ramadhan. Waktu pelaksaan sholat ini adalah setelah sholat isya dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musholla. Untuk jumlah rakaat shalat ini ada yang melaksanakan 8 rakaat kemudian disambung shalat witir 3 rakaat, adapula yang melaksanakan 20 rakaat disambung witir 3 rakaat. Soal jumlah ini kita bisa melakukan yang mana saja, tergantung pilihan masing-masing. Kalau diriku pribadi sih laksanain keduanya. Saat aku di kampung karena musholla terdekat memakai 20 rakaat aku ikutin, tapi kalau lagi di rumah sih lebih senang yang 8 rakaat. 

3. Tadarus Al Qur'an
Biasanya di bulan Ramadhan musholla dan masjid akan dilaksanakan pembacaan Al Qur'an secara bersamaan, satu membaca yang lain akan menyimak, mereka akan membaca secara bergiliran. Tapi berdasarkan istilah sebenarnya ini lebih pada ke Tilawah, kalau Tadarus terdapat kajian tentang isi Al Qur'an yang telah dibaca. Selain tilawah dan tadarus ada juga tahsin yaitu belajar membaca. Apapun yang dilakukan di bulan Ramadhan untuk memuliakan Al Qur'an sangat dianjurkan.

4. Shodaqoh
Kegiatan ini tidak harus dilakukan di bulan Ramadhan, bisa dilakukan tiap hari. Tapi di bulan Ramadhan pahala yang diberikan dilipat gandakan, sehingga umat muslim banyak yang melakukan lebih dari biasanya juga. Banyak jalan untuk melakukannya, yang paling gampang adalah memberikan makanan berbuka bagi yang berpuasa. Banyak kegiatan yang dilakukan para muslim untuk bagi takjil gratis di jalan-jalan, bahkan ada yang mengadakan pembagian sahur di jalanan juga.

5. I'tikaf
Yaitu berdiam diri di dalam masjid untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah atas segala perbuatannya. Biasanya banyak dilakukan umat muslim saat 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

6. Menyambut (memburu) Lailatul Qadar
Malam lailatul qadar adalah malam turunnya Al Qur'an ke bumi, biasa disebut malam seribu bulan. Malam dimana Allah memberikan ampunan atas segala dosa-dosanya yang lalu. Siapapun tidak ada yang tahu pasti kapan malam lailatul qadar ini, nabi hanya memberikan petunjuk pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan pada tanggal yang ganjil. 

Sebenarnya masih banyak amalan atau ibadah yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan. Bagiku ke 6 ibadah itu adalah yang paling utama dan hanya terjadi di bulan Ramdhan kecuali shodaqoh bisa dilakukan kapan saja.

23 Mei 2019

Cerita Mudik Narafid


Wah nggak terasa sudah 17 hari puasa berlalu, hari ini sudah memasuki hari ke 18. Dan hari raya Idul Fitripun semakin dekat saja. Biasanya hari raya Idul Fitri identik dengan berkumpul dengan keluarga besar. Lebaran saatnya kumpul-kumpul dengan sanak saudara, saatnya bersilaturahmi.

Tradisi kumpul dengan keluarga identik dengan kegiatan pulang kampung atau mudik. Bagi yang punya kampung halaman akan merasakan tradisi ini bahkan sangat menantikannya. Berbagai macam cara untuk melakukan tradisi ini, ada yang naik kendaraan pribadi ada yang naik kendaraan umum, ada yang mulainya mendekati hari raya ada yang jauh sebelum hari raya.

Aku dan kakakku yang tinggal berjauhan dengan orang tua kami merasakan bagaimana mudik lebaran, suasananya, kemacetannya, kesenangannya berkumpul dengan keluarga. Aku dulu sempat tinggal di Semarang, kakakku tinggal di Denpasar dan kami berdua berasal dari kota kecil Tulungagung, Jatim. Kami akan bertemu kembali saat hari raya Idul Fitri tiba, kalau memungkinkan pulang kampung diluar lebaran saat liburan sekolah anak-anak.

Dulu saat tinggal di Semarang pernah merasakan mudik dengan berbagai macam kendaraan, dari kendaraan pribadi sampai kereta api. Pernah merasakan ketinggalan kereta juga kita alias salah lihat jadwal kereta yang akhirnya naik bis ke terminal. Mudik dengan membawa anak-anak yang masih dibawah umur 1 tahun juga sudah kualami.

Aku pernah mudik hanya dengan si kakak naik travel, waktu itu si kakak masih berumur 3 tahun. Aku dan si kakak mudik hanya berdua tanpa suami karena dia masih ada kerjaan kantor. Kami putuskan pulang terpisah, karena suami akan pulang saat malam hari raya padahal kakung utinya pingin berkumpul lebih lama dengan si kakak. Kami berangkat naik travel pukul 9 malam dari Semarang perkiraan sampai Tulungagung subuh atau sekitar jam 5 pagi.
Kenapa aku pilih jadwal malam, karena menurutku saat malam adalah saat anak-anak lebih mudah untuk jatuh tertidur. Jadi saat diperjalanan mereka tidak merasakan kebosanan karena harus duduk terus kurang lebih 4 -5 jam. Persiapan yang aku lakukan sebelum berangkat adalah mempersiapkan keperluan si kakak diperjalanan. Saat umur 3 tahun kakak hanya minum susu sebelum tidur dan pagi hari sebelum berangkat sekolah. Aku hanya bawa cemilan di perjalanan dan minuman (susu UHT dan air mineral). Kalau naik travel biasanya kita akan berhenti di rumah makan untuk makan malam. Waktu pemberhentian itu kumanfaatin bangunin kakak untuk minum walaupun sekedar air putih. 

Pengalaman yang tak terlupakan saat mudik adalah membawa si kembar untuk pertama kalinya. Mereka kita ajak perjalanan panjang saat berumur 3 bulan. Saat itu kami naik mobil pribadi untuk perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 10 jam. Kenapa perjalanan lebih panjang dari yang normal sekitar 8 jam, karena kita banyak berhenti untuk menyusui si kembar. Saat itu lebih mudah karena si kembar hanya minum ASI saja jadi tidak perlu banyak bawa konsumsi. Aku menyiapkan banyak camilan untuk si kakak dan aku yang pasti. 

Sebenarnya kalau perjalanan panjang bareng anak itu intinya adalah kenyamanan. Siapin amunisi yang bikin mereka nyaman, selalu perhatikan kebiasaan. Kalau pakai mobil pribadi bisa disiasati berapa jam sekali berhenti dan biarkan mereka bergerak bebas beberapa saat. Dan yang paling penting siapin mental kita sebagai ibu dan selalu bersikap tenang.

22 Mei 2019

Ramadhan Masa Kecilku


Tidak terasa umur sudah mendekati kepala 4 dan ini sudah berapa kali aku menjalani puasa ya? 15 tahun terakhir aku menjalaninya sudah dengan keluarga sendiri ada suami dan anak-anak. Kalau lihat anak-anak jadi keinget kenangan puasa saat diriku masih kecil, masih awal mengenal puasa.

Aku seorang anak yang lahir dan dibesarkan didesa. Desa yang komunitas muslim dan non muslimnya termasuk seimbang. Walaupun warga desaku termasuk beragam kepercayaannya tapi kami hidup rukun dan damai. Kami anak kecil sering main bersama di tanah lapang tanpa membedakan agama ataupun status.


Bagaimana kalau bulan Ramadhan? apakah ada perbedaan? Soal main sih nggak ada bedanya kita yang beda adalah suasananya lebih religius. Walaupun di desaku agamanya beragam, tapi kami saling menghormati ibadah masing-masing. Saat puasa kadang ada temanku yang ikutan puasa pas siang hari.
Yang paling berkesan saat Ramadhan di desa itu adalah suasana saat ibadah. 

Dulu belum banyak yang punya kendaraan bermotor, belum begitu banyak acara tv tentang Ramadhan juga. Di desaku hanya ada masjid beberapa aja itupun jaraknya juga lumayan dari rumah, musholla atau surau juga belum seberapa banyak seperti sekarang hampir setiap RW ada.

Berangkat ke Masjid bersama-sama jalan kaki sambil menjemput teman yang rumahnya dilalui. Bermain bersama saat pulang dari shalat taraweh, pulang jam 9 malam. Pagi setelah shalat subuh janjian jalan-jalan menyusuri jalan setapak di rel kereta api. Suara kentongan membangunkan orang untuk sahur, dimainkan membentuk irama. 


Aku merasa bahwa itu semua semakin pudar. Tidak ada lagi jalan rame-rame menuju masjid sambil bercanda, bercerita tentang menu buka hari ini. Tidak ada lagi suara kentongan berirama membangunkan sahur, yang terdengar suara alarm handphone yang bersahutan. Tidak ada lagi maen rame-rame di halaman rumah sepulang dari masjid, sekarang tergantikan dengan handphone.

Kenangan itu tidak akan pernah hilang dan aku sangat merindukan. Saat pulang ke desa hanya cerita yang bisa kuberikan pada anak-anakku. 

21 Mei 2019

Apa Itu Zakat, Infaq dan Shodaqoh

pngimage.net

Nggak terasa sudah memasuki hari ke 16 bulan Ramadhan, sudah separo lebih kita menjalaninya. Di bulan ini ada satu kewajiban lagi yang harus dituntaskan nih selain puasa, yaitu zakat. Selain zakat di bulan penuh rahmah ini kita di anjurkan untuk memperbanyak shodaqoh dan memberikan infaq juga. Nah kira-kira apa sih perbedaannya dan bagaimana pengamalannya.

1. Zakat
Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik, memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu tertentu. Zakat memiliki kekhususan yang berbeda dengan infak atau shodaqoh. Zakat sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadhan. Besaran zakat fitrah setara dengan 3,5 liter (2,7kg) makanan pokok yang ada di daerah tersebut.

b. Zakat Maal (harta)
Zakat yang dikeluarkan seorang muslim mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis mempunya perhitungan sendiri.
Adapun yang berhak menerima zakat itu sendiri ada 8 golongan (asnaf), yaitu :
a. Fakir, mereka yang tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. 
b. Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
c. Amil, mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
d. Mu'allaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri pada keadaan barunya.
e. Hamba sahaya, yang ingin memerdekakan dirinya
f. Gharimin, mereka yang berutang untuk memenuhi kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhinya.
g. Fisabilillah, mereka berjuang di jalan Allah misal : berdakwah, perang dan sebagainya
h. Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.

2. Infaq
Infaq yaitu mengeluarkan atau membelanjakan harta yang mencakup zakat dan non-zakat. Infaq ada yang wajib ada yang sunnah. Infaq wajib diantaranya kafarat, nadzar, zakat. Infaq sunnah diantaranya infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak bencana alam. Berbeda dengan zakat, dana infaq dapat diberikan kepada siapapun meskipun tidak termasuk 8 golongan. Kita berdonasi kepada korban bencana alam atau korban kebakaran termasuk infaq juga.

3. Shodaqoh/sedekah
Shodaqoh ini maknanya lebih luas dari zakat dan infaq. Shodaqoh dapat bermakna infaq, zakat dan kebaikan non-materi. Jadi tidak hanya orang berharta lebih yang bisa bersedekah. Kita bertasbih, bertakbir, bertahmid, bertahlil juga termasuk sedekah. Kita tersenyum yang tulus ikhlas dan kata-kata yang baik juga termasuk sedekah. Demikian pula memberikan kebahagiaan kepada orang lain dalam bentuk apapun juga termasuk shodaqoh. Jadi jangan dibilang aku masih punya gaji kecil jadi belum bisa bersedekah, sedekah nggak perlu materi tetep bisa dilakukan.
Shodaqoh juga bisa dilakukan sebagai perwujudan syukur atas berkah yang diberikan Allah, seperti tasyakuran saat pernikahan, kenaikan jabatan, kelulusan dan masih banyak lagi. 

Bahkan dalam Qur'an surat Ath Thalaq 8, Allah berfirman yang artinya "...dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah ia memberikan nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya..." Dari ayat tersebut, kita disuruh berinfaq atau bersedekah justru disaat lagi kesulitan uang. Jadi shodaqoh bisa jadi salah satu solusi saat kita mengalami kesulitan dalam bentuk materi. Insyaallah akan datang kemudahan dari rizki dari tempat yang tidak terduga sebelumnya. Sebenarnya banyak cerita yang sudah beredar tentang keajaiban dari sedekah ini. Jadi jangan pernah ragu untuk bersedekah apalagi disaat bulan penuh berkah ini.






20 Mei 2019

Rindu Menjaga Kenangan Dan Melindungi Impian



Judul : Rindu Selalu Baik
Penulis: Fitrawan Umar
Tahun Terbit: Januari 2019
Penerbit: Shofia - CV Loe
Jumlah halaman: 150 halaman
ISBN: 978-602-5862-11-3

  Rindu tidak selalu berarti menginginkan hal-hal yang pernah terjadi, baik peristiwanya maupun orang-orang yang membersamainya. Ada rindu yang justru lahir dari sesuatu yang belum pernah dirasakan.   Rindu tidak selamanya menyiksa. Ada rindu yang indah. Ada rindu yang memkarkan kelopak bunga harapan. Saat bagitu, hati justru menjadi taman yang nyaman. Rindu seperti itu selalu meneduhkan hingga tetap tabah menyebut-nyebut apa yang dirindukan.  Rindu selalu baik. Rindu menjaga kenangan tetap hidup. Rindu melindungi impian agar tak redup.


Buku bersampul sederhana putih dengan ilustrasi yang sesuai banget sama judulnya. Seorang wanita duduk di jendela sedang merasapi apa arti sebuah rindu.
Buku ini dibagi menjadi 70 bab yang merupakan perwakilan dari semua perasaan yang akhirnya bermuara pada perasaan merindu dan mencintai.

Kalimat dalam buku ini seperti bersajak atau memang dibentuk puisi ya, karena kata-katanya puitis banget. Walaupun kecil dan halamannya juga nggak terlalu banyak, membuatku sangat menikmati tiap kalimatnya. Isinya seakan menceritakan tentang perjalanan perasaan seorang wanita dari mulai dia menemukan perasaan cinta kemudian patah hati, bangkit, melepaskan, mengenang sampai mencapai kebahagiaan. Buku ini seperti panduan bagi kaum wanita bagaimana mereka harus menjalani setiap fasa dalam kehidupannya.

Kalau ditanya bagian mana yang paling membuatku berkesan... semua, semua bagian karena aku merasa pernah mengalaminya dan aku tau bagaimana rasanya. Membacanya membuatku mengenang semua perjalanan kehidupanku dulu. Dari awal aku nggak rela kalau habis terlalu cepat, aku ingin terus mengulang dan mengulang setiap kalimatnya.

"Namun, pada saatnya kamu mengerti, kehilangan adalah kehilangan. Perubahan adalah perubahan. Yang bisa kamu lakukan hanya berdamai dengan segalanya. Mulai mencintai apa yang pantas dicintai. Melupakan yang harus dilupakan."(hal 3)

Tuh kan dari halaman pertama langsung tertohok akunya, bagaimanapun kita pasti punya sesuatu yang tidak bisa dilupakan.

"Bukankah seharusnya kita menyayangi diri kita sendiri? Menepati janji tentu sebaik-baik bukti akan rasa sayang itu."

Diingetin ini ternyata banyak janji untuk diri sendiri yang terlupakan, seakan kita justru membohongi diri sendiri. 

"Ia lupa bahwa cinta telah diatur-Nya. Jodoh telah ditetapkan-Nya. Ia lupa menjadi pribadi yang patut dicintai dan menjadi rumah yang baik bagi jodohnya nanti."

"Kita hanya perlu melambat untuk menyadari untuk menyadari banyak hal yang mungkin akan terlewat saat kita terlalu cepat, tapi bukan untuk jadi tertinggal."

Selain rangkaian kata membuat terpekur dalam ada juga yang bikin semakin jatuh cinta ma buku ini....ilustrasinya yang mewakili di setiap ceritanya bikin mudah memahami maksud tiap ceritanya. 
Yakinlah buku ini akan membuat kita ingin tetap membawanya kemanapun, menunjukkan ke banyak orang. Apalagi dengan ukurannya yang kecil seperti buku saku. Akan kukemas alias kusampul dengan kuat biar tidak cepat lecek saat harus sering dibuka berulang.


19 Mei 2019

Lip Cream Andalanku



Wanita nggak akan pernah jauh dari yang namanya make up, bener nggak? meskipun cuman bedak doang itu ya tetap make up namanya. Diriku itu termasuk orang yang paling males kalau disuruh dandan. Semalas-malasnya daku berdandan tetep aja sih punya make up andalan kalau lagi keluar rumah. 
Make up andalanku hanya ada lipstik, bedak tabur dan pelembab wajah.
Berhubung nggak suka dandan apalagi kalau musti touch up habis cuci muka aku pakai lipstik yang nggak mudah hilang alias matte. 

Nah, lipstik pilihanku jatuh di "Wardah Exclusive Matte Lipcream". Mau tahu lipstik model apa itu kok bisa jadi andalan buatku yang malas dandan, kita ulik yak!!
Aku itu suka lipstik yan nempelnya awet tapi nggak bikin kering di bibir dan warnanya kalem.
Biasanya lipstik yang matte alias nempel tahan lama itu bikin kering di bibir, akhirnya bibirku jadi pecah-pecah.
Akhirnya ketemu ma lipstik yang pas banget sama diriku baik pilihan warnanya, maupun kandungannya.

Wardah mengeluarkan rangkaian produk Exclusive Matte Lipcream. Rangkaian produk lipstik eksklusif dari Wardah ini menawarkan hasil yang velvet matte yakni tidak membuat bibir terlihat kering dan pecah-pecah. Teksturnya yang lembut saat dipoleskan di bibir juga terasa lebih lembab karena mengandung lushlip liquid dan diperkaya vitamin E. Jadi saat memakai Wardah Exclusive Matte Lipcream, kelembaban bibir pun selalu terjaga meski digunakan seharian.

Soal warna, lipstik ini mengandung colorbinding pigments yang membuat hasil polesan lipstik lebih intens dan tahan lama meski hanya dengan satu kali pulas. Dengan tekstur yang sangat creamy dan lembut di bibir, hasilnya takkan mengecewakan.

Wardah Exclusive Matte Lipcream menawarkan warna-warna cantik dengan 18 pilihan warna mulai dari nuansa nude, pink dan merah. Jika ingin tampil dengan nuansa pink yang manis, bisa dipilih Fuschionately, Pink Me, Pink Credible, Mauve On, Heart Beet, Rosy Cheek, Saturday Night,dan Berry Pretty. Kalau ingin tampil simpel dengan nuansa nude, bisa memilih See You Latte, Speachless, My Honey Bee, Pinky Plumise, dan Oh So Nude. Sedangkan jika ingin tampil lebih bold dengan nuansa merah, bisa memilih Feeling Red, Hello Ruby, Red Dicted, dan Plum It Up. 

Ternyata pilihannya banyak dan kandungan didalamnya sesuai ma yang aku butuhin. Kalau aku sendiri suka warna yang pink pilihanku di Mauve On. Warna ini nggak terlalu mencolok dan pas banget di kulitku. Warnanya nggak pudar meskipun aku makai maksimal hanya 2 kali pulas, kadang kalau keburu-buru hanya sekali pulas nempel seharian. Walaupun habis kupakai wudhu nggak hilang jadi nggak perlu dipoles lagi. Diriku itu tipe yang malas bawa make up kit kemana-mana pas banget dengan keawetannya. 







THR oh THR



Nggak terasa sudah 13 hari Ramadhan terlampaui dan semakin mendekati hari raya Idul Fitri. Biasanya kalau sudah semakin dekat dengan hari raya mulai terdengar istilah THR nih. Mulai banyak yang ngomongin soal THR mulai dari para pejerja kantoran sampai ibu rumah tangga bahkan anak-anakpun juga ngomongin.

Apa sih sebenarnya THR itu? 
Menurut wikipedia Tunjangan Hari Raya atau disingkat THR adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia. THR ini wajib dibayarkan paling lambat tujug hari sebelum hari raya keagamaan. Hari raya keagaamaan yang dimaksud disini adalah, hari raya Idul Fitri bagi pekerja bergama Islam, hari raya Natal bagi pekerja yang beragama Kristen Katholik dan Protestan, hari raya Nyepi bagi pekerja beragama Hindu, hari raya Waisak bagi pekerja beragama Budha dan hari raya Imlek bagi pekerja yang beragama Konghucu.

Diatas itu arti secara umum buat orang dewasa dan pegawai ya, eh ibu-ibu juga ding walaupun dirumah tapi yang paling rempong kalau ngurusin THR suami. 
Bagi anak-anak sendiri ada istilah THR juga lo dan mereka juga sudah mulai menghitung, terus terang anak-anakku juga sudah mulai melakukan perencanaan. 
Bagi anak-anak THR itu uang jajan yang diberikan keluarga atau mungkin tetangga saat mereka bersilaturahmi pas hari raya. Tapi kadang ada juga yang dibaginya malah sebelum lebaran/hari raya seperti anak-anakku nih, kadang mereka dapat THR dari uti kakungnya atau pakdhe buat beli baju hari raya, atau untuk kebutuhan hari raya biasanya. 

Nah karena THR itu bisa dibilang bonus ya, karena itu penghasilan diluar gaji bulanan atau diluar uang saku bagi anak-anak. Untuk itu kita perlu pengelolaan yang benar supaya benar-benar bermanfaat dan nggak cepat habis, karena ada beberapa orang yang gelap mata mumpung dapat bonus langsung aja belanja. Dan kalau lagi gini diskonan belanja bisa bejibun tuh.

Bagi orang dewasa kita memang harus bijak menyikapinya. Memilah semua keperluan yang ada bikin skala prioritas dan jangan langsung dihabiskan semuanya. Tetap harus disisihkan sebagian untuk dijadikan simpanan untuk saat terdesak.
Bagi anak-anak kita bisa mengajarinya untuk mengelola keuangannya dengan baik. Ajari mereka membelanjakan uangnya untuk hal yang positif dan tidak menghabiskan langsung. 

Baik itu anak-anak maupun orang dewasa saat menerima THR harus benar-benar membelanjakan dengan bijak. Bonus bukan berarti harus langsung dihabiskan saat itu juga, usahakan untuk menyisakan meskipun sedikit untuk dana tak terduga.

18 Mei 2019

Adakah Yang Lebih Penting Dari Cinta ?


Judul: Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta
Penulis: Alvi Syahrin
Tahun Terbit: 2019
Penerbit: Gagas Media
Jumlah halaman: 224 halaman
ISBN: 978-979-780-934-8

Terkadang cinta memang sakit dan rumit. Namun, bisa pula nenbuat bahagia dan senyum tidak ada habisnya. Keduanya bersimpangan, tetapi pasti kita rasakan.
Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta dituliskan untukmu yang pernah merasa terpuruk karena cinta, lalu bangkit lagi disebabkan hal yang sama.

##########

"Saat jatuh cinta dengan lawan jenis membuat kita jauh dengan teman, pasti ada yang lebih penting daripada cinta dalam hidup ini."

Apa yang akan terjadi kalau kita nggak pernah jatuh cinta, ada apa sih?
Buku ini benar-benar dikemas untuk kita yang selalu mengagungkan kata cinta, untuk kita yang merasa bahwa hidup nggak berarti tanpa adanya cinta. 
Benarkah sepenting itu cinta? 

Buku ini termasuk dalam kategori pengembangan diri, membuat kita menyadari bahwa cinta itu bukan segalanya. Kemasannya cukup menarik dengan sampul hitam tulisan berwarna orange, judulnya juga bikin kontroversi juga sih. Jadi tambah penasaran isinya apa sih.
Buku yang dikemas dalam banyak bab, memuat cerita setiap tahap kehidupan seorang. Dimulai saat mengenal ketertarikan terhadap lawan jenis sekitar umur 14 tahun sampai dia beranjak dewasa dan menikah.

Dari sudut pandangku, si penulis memberikan contohnya adalah sosok perempuan. Penulis memberikan contoh ini karena memang kebanyakan yang jadi "bucin" (budak cinta) itu memang wanita. Wanita yang selalu mengedepankan perasaan dibanding logikanya membuat mereka kadang terbutakan dengan perasaan cinta.

"Don't cange him, don't change her. change yourself. Be a better person. Love will come."(hal 60)

Ya kadang tanpa sadar kita ingin merubah orang yang kita cinta menjadi lebih baik, tapi justru kita yang terbawa arusnya. Karena ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang kita cintai. Kalau logika masih main kita tahu bahwa, kita nggak bisa merubah seseorang selain orang itu sendiri. 

Apakah masalah cinta ini akan berakhir dengan pernikahan? Apakah kebahagiaaan permanen ada di pernikahan?
Di bagian akhir buku diceritakan bagaimana kita harus menyikapi sebuah pernikahan. Bahwa kebahagiaan tentang cinta itu nggak akan berakhir dipernikahan. Di setiap bagian terselip nasihat untuk kita yang mengalami permasalahan yang sama dengan cerita. Di beberapa bagian akan dikaitkan dengan ayat di kitab suci Al-Qur'an tapi buku ini tidak dikhususkan hanya untuk muslim masih bisa dibaca oleh umum.

Aku sebagai wanita yang sudah menikah mengatakan bahwa semua yang diceritakan di buku ini adalah benar. Aku sudah pernah mengalaminya semua. Kadang kita nggak menyadari bahwa itu bisa jadi pembelajaran sampai seseorang menulisnya dan menceritakannya. 
Buku ini cocok untuk dibaca semua kalangan, terutama para pemuja cinta. Pas banget buat remaja yang mulai mengenal apa itu cinta.


Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...