Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah. Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya. Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha, namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai. Ia menjadi benci akan teman-temannya. Ia menjengkeli gurunya.
Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya: 'Pernahkan engkau memperhatikan bunga bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?' Anak itu menggelengkan kepala.
'Bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir hari bunga bakung tersebut akan layu dan mati. Namun sebelum mati, ia telah memberikan yang terbaik, ia telah memancarkan keindahannya.' Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan dengan penuh hati.
'Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama. Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama walau kadang tak dihiraukan orang. Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih bila tak diperhatikan orang, karena ia tahu bahwa dalam hidupnya ia cuma punya satu misi yakni memberikan keindahan.'
Anak itu memahami maksud ibunya.
....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
8 Agu 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Apa Sih Virtual Asisten
Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...
-
Bagaimana rasanya punya anak kembar? Repot nggak saat mengasuh mereka? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukan teman, saudara da...
-
Wanita berkerudung seperti diriku, yang tertutup rambutnya bukan berarti nggak punya masalah dengan rambut lo. Kalau aku boleh bilang j...
-
Belajar Ngeblog Disaat aku sudah mulai lelah jadi kaum rebahan mulai deh jalan-jalan di semua medsos dan juga email mencari sesuatu yang mem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar