20 Mei 2019

Rindu Menjaga Kenangan Dan Melindungi Impian



Judul : Rindu Selalu Baik
Penulis: Fitrawan Umar
Tahun Terbit: Januari 2019
Penerbit: Shofia - CV Loe
Jumlah halaman: 150 halaman
ISBN: 978-602-5862-11-3

  Rindu tidak selalu berarti menginginkan hal-hal yang pernah terjadi, baik peristiwanya maupun orang-orang yang membersamainya. Ada rindu yang justru lahir dari sesuatu yang belum pernah dirasakan.   Rindu tidak selamanya menyiksa. Ada rindu yang indah. Ada rindu yang memkarkan kelopak bunga harapan. Saat bagitu, hati justru menjadi taman yang nyaman. Rindu seperti itu selalu meneduhkan hingga tetap tabah menyebut-nyebut apa yang dirindukan.  Rindu selalu baik. Rindu menjaga kenangan tetap hidup. Rindu melindungi impian agar tak redup.


Buku bersampul sederhana putih dengan ilustrasi yang sesuai banget sama judulnya. Seorang wanita duduk di jendela sedang merasapi apa arti sebuah rindu.
Buku ini dibagi menjadi 70 bab yang merupakan perwakilan dari semua perasaan yang akhirnya bermuara pada perasaan merindu dan mencintai.

Kalimat dalam buku ini seperti bersajak atau memang dibentuk puisi ya, karena kata-katanya puitis banget. Walaupun kecil dan halamannya juga nggak terlalu banyak, membuatku sangat menikmati tiap kalimatnya. Isinya seakan menceritakan tentang perjalanan perasaan seorang wanita dari mulai dia menemukan perasaan cinta kemudian patah hati, bangkit, melepaskan, mengenang sampai mencapai kebahagiaan. Buku ini seperti panduan bagi kaum wanita bagaimana mereka harus menjalani setiap fasa dalam kehidupannya.

Kalau ditanya bagian mana yang paling membuatku berkesan... semua, semua bagian karena aku merasa pernah mengalaminya dan aku tau bagaimana rasanya. Membacanya membuatku mengenang semua perjalanan kehidupanku dulu. Dari awal aku nggak rela kalau habis terlalu cepat, aku ingin terus mengulang dan mengulang setiap kalimatnya.

"Namun, pada saatnya kamu mengerti, kehilangan adalah kehilangan. Perubahan adalah perubahan. Yang bisa kamu lakukan hanya berdamai dengan segalanya. Mulai mencintai apa yang pantas dicintai. Melupakan yang harus dilupakan."(hal 3)

Tuh kan dari halaman pertama langsung tertohok akunya, bagaimanapun kita pasti punya sesuatu yang tidak bisa dilupakan.

"Bukankah seharusnya kita menyayangi diri kita sendiri? Menepati janji tentu sebaik-baik bukti akan rasa sayang itu."

Diingetin ini ternyata banyak janji untuk diri sendiri yang terlupakan, seakan kita justru membohongi diri sendiri. 

"Ia lupa bahwa cinta telah diatur-Nya. Jodoh telah ditetapkan-Nya. Ia lupa menjadi pribadi yang patut dicintai dan menjadi rumah yang baik bagi jodohnya nanti."

"Kita hanya perlu melambat untuk menyadari untuk menyadari banyak hal yang mungkin akan terlewat saat kita terlalu cepat, tapi bukan untuk jadi tertinggal."

Selain rangkaian kata membuat terpekur dalam ada juga yang bikin semakin jatuh cinta ma buku ini....ilustrasinya yang mewakili di setiap ceritanya bikin mudah memahami maksud tiap ceritanya. 
Yakinlah buku ini akan membuat kita ingin tetap membawanya kemanapun, menunjukkan ke banyak orang. Apalagi dengan ukurannya yang kecil seperti buku saku. Akan kukemas alias kusampul dengan kuat biar tidak cepat lecek saat harus sering dibuka berulang.


Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...