20 Jun 2019

Koki-koki Cilik 2 (Review) : Menggapai Impian Dalam Cita Rasa Masakan



Sore ini kita sekeluarga berkesempatan ikut acara Wajah Bunda Indonesia nonton bareng film spesial liburan " Koki - Koki Cilik 2". Seneng banget pastinya bisa nonton film bertema impian anak-anak kalau lihat posternya sih bakal penuh keceriaan juga.

Film ini dirilis bertepatan dengan liburan sekolah anak-anak pastinya pas banget buat tontonan seluruh anggota keluarga. Dari posternya kita bisa lihat kalau penuh keceriaan, apalagi ada si Afika yang selalu bikin ceria suasana.

Ini merupakan film kedua, walaupun kita nggak nonton film pertamanya nggak akan kehilangan ceritanya kok karena ada ringkasan singkat di awal film. Selain karena adanya ringkasan fokus ceritanya juga beda sama yang pertama.
Cerita di film ini mengalir secara alami, dan mudah dipahami apalagi buat anak-anak. Ceritanya nggak jauh dengan soal sekolah memasak yang bernama "Cooking Camp". Ada adegan lucu, menggemaskan juga terharu. Konflik yang ditampilkan nggak jauh dari dunia anak dengan para temannya. Ada juga konflik keluarga yang ditampilkan. Tapi yang ditampilkan konfliknya ringan dan mudah dipahami.
Diawal sedikit diceritakan tentang film pertama yang merupakan latar belakang dari cerita film kedua. Film ini bercerita tentang reuni para mantan siswa cooking camp bahkan dari angkatan pertama. 
Dalam film ini banyak yang harus di lakukan para mantan siswa cooking camp, ada permasalahan kelanjutan cooking camp sendiri setelah pendirinya meninggal juga ada masalah hubungan keluarga seorang siswa baru dengan ayahnya.

Soal adegan para pemain tidak perlu diragukan lagi, karena para pemain yang sudah tidak asing lagi dengan dunia peran. Karena ini film anak-anak pastinya banyak pemain anaknya. Interaksi mereka yang khas anak-anak, dengan keceriaan juga adegan saat mereka harus berbeda pendapat. 

Soundtraknya yang ceria membuat anak-anak juga menyukainya. Karena pemainnya yang sudah berpengalaman, dialog merekapun terkesan alami banget. Yang menonjol pastinya kecentilan si Afika dan kebijaksanaan seorang Ringgo Agus Rahman. 

Adegan yang berkesan bagiku adalah bagaimana interaksi saat para koki cilik bahu membahu mempertahankan cooking camp. Selain itu adegan interaksi Adit dan ayahnya, bagaimana dia bisa menyembuhkan sakit hati ayahnya melembutkan hati ayahnya. Interaksi ayah dan anak ini membuatku terharu dan tersadar pentingnya keberadaan sosok orang tua. Bukan materi yang dibutuhkan anak-anak kita tapi pelukan, senyuman dan keberadaan dukungan orang tua buat mereka. 
Kadang kita sebagai orang tua nggak sadar memaksakan keegoisan diri ke anak-anak. Mereka punya keinginan sendiri, punya dunia sendiri selama positif kita tetap harus mendukung walaupun kadang bertentangan dengan diri kita.

Film ini cocok banget buat mengisi liburan bareng keluarga. Anak-anak diajarkan bagaimana mewujudkan sebuah impian, perlunya usaha yang nggak mudah. Saat mewujudkan impian kita butuh dukungan dari orang sekitar kita, orang tua dan sahabat. 
Sebagai orang tua kita juga akan diajari apa yang dirasakan anak-anak saat kita sedih. Kita tersadarkan akan keegoisan kita sebagai orang tua yang kadang tanpa sadar muncul.

Jadi selamat menikmati liburan dengan film terbaru dari MNC Pictures ajak semua anggota keluarga pastinya...

Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...