14 Jul 2019

Malang Sehari Semalam




Pernah travelling bareng keluarga dengan budget yang minimalis? Pernah ngajak anak dibawah 12 th bepergian dengan cara mbolang alias backpackeran?

Kita alias aku ma suami pernah bercita-cita ngajak anak-anak mbolang ke beberapa tempat atau kota. Kemarin tanggal 6 juli akhirnya kesampaian keinginan kita ajak anak-anak mbolang alias backpackeran. Kita tentuin tujuannya di kota terdekat dan budget yang minimalis. Pilihan jatuh ke kota Malang, kota yang tidak terlalu jauh dengan hawa yang sejuk. Kali ini aku mau cerita pengalaman kami mengajak si kembar jalan-jalan dengan budget minimalis dan menikmati setiap momennya.

Perjalanan kali ini ide tercetus karena selama liburan panjang si kembar full dirumah nggak kemana-mana karena si ayah musti kerja luar kota. Kita pernah menjanjikan mengajak mereka jalan-jalan ke kenjeran park dengan uang angpao lebarannya, akhirnya kita kasih pilihan buat mereka tetep ke tujuan awal apa ke Malang tapi dengan budget minimalis dan ternyata mereka ingin merasakan sensasi itu juga. 
Ok sudah setuju semua kita mulai perencanaan nih mau kemana aja, ngapain aja, naik apa, nginep dimana? Dari hasil kesepakatan kita pulang pergi naik kereta ekonomi, menginap di hotel low budget, tujuan exploring sekitaran kota dan stasiun biar bisa di akses dengan jalan kaki kalaupun harus pakai alat transportasi memanfaatkan promo online. 

Kita sepakati perjalanan tanggal 6 juli sampai 7 juli kita mulai booking hotel dan tiket kereta. Dengan memanfaatkan promo dari GoPay kita dapat harga hotel dengan murah untuk family room dengan 3 bedroom dari harga awal Rp. 192.223 menjadi Rp. 156.915. Kita menginap di Airy Syariah Klojen Tanimbar 22 Malang. Kita booking kereta api lokal Penataran Surabaya-Malang dengan harga tiket Rp. 12.000 perorang.

Akhirnya hari yang dinantikan tiba kita berempat memulai perjalanan dari rumah pukul 07.00 dengan jadwal kereta api 07.49. Kita mendarat di Malang pukul 10.20 langsung jalan cari makan berhubung kita belum sarapan nasi (orang Jawa itu belum makan kalau bukan makan nasi he he he), padahal sih sudah pada minum susu dan makan kue. Ketemu deh warung pinggir jalan yang jualan punten pecel kita menikmati makan disana dan meet up ma teman komunitas OWOB yang kebetulan tempat tinggal nggak jauh dari sana. 
Selesai makan dan ngobrol kita lanjutin perjalanan dengan jalan kaki mengandalkan map dan GPS yang ada di hp. Walaupun berkali-kali ke Malang kita belum pernah jalan diseputaran kota dan hafal nama jalannya. 
Dari tempat makan kita jalan akhirnya sampai di alun-alun tugu Malang berhenti sejenak yang nggak ketinggalan adalah mengabadikan momen dengan foto sambil beristirahat sekedar minum. Sebenarnya sih jarak dari stasiun Kota Besar Malang ke Alun-alun Tugu nggak jauh, oh ya kita juga sempat mampir di Taman Trunojoyo yang letaknya depan stasiun.
perjalanan dari stasiun sampai alun-alun tugu

Perjalanan kita lanjut menuju Alun-alun Kota Malang, sempet salah jalan untung belum terlalu jauh dari jalan yang seharusnya. Di tengah perjalanan ketemu tempat persinggahan lagi, yaitu Terakot (Taman Rekreasi Kota). Disana kita singgah untuk sholat dhuhur dan sedikit explore tempatnya. Ternyata disini adalah tempat wisata rakyat yang murah meriah. Tersedia kolam renang yang harga tiket masuknya Rp 200, ya kalian nggak salah baca hanya dua ratus rupiah saja. Selain kolam renang disana juga tersedia mainan anak-anak. Untuk masuk pun kita nggak ada tiket masuknya. Oh ya disana juga ada transportasi murah meriah untuk keliling kota, bus pariwisata keliling Malang namanya MACITO (malang City Tour). Kalau naik bis ini gratis tapi saat kita disana sudah nggak beroperasi alias istirahat.

suasana taman rekreasi kota Malang

Setelah puas beristirahat kita lanjutkan perjalanan ke alun-alun kota Malang. Sepanjang jalan kita menemui banyak hal, melewati pasar burung, gereja kayu tangan yang legendaris. Akhirnya sampai di tempat tujuan awal alun-alun kota Malang. Karena sampai sini siang ya lumayan panas, tapi di pinggir alun-alun banyak disediain tempat duduk dengan peneduh dan cukup banyak pohon sehingga tetap sejuk. Kita beristirahat lumayan lama berteduh, istirahat, minum dan tidak lupa foto pastinya. 


Setelah cukup beristirahat kita lanjutkan perjalanan ke penginapan. Karena sudah terlalu lelah berjalan kita memutuskan langsung penginapan buat istirahat jalan-jalannya kita lanjutkan malam harinya saja.
Saat mencari penginapan sedikit kebingungan kita karena ternyata penginapannya berada di wilayah sekolahan. Kalau soal kamarnya termasuk besar dan luas serta bersih. Kalau fasilitas lumayan sih mungkin hanya kurang perlengkapan mandi seperti sabun dan sampo kita harus sedia sendiri, ada wifi yang lumayan kenceng sih, ada air panas di kamar mandi, tv flat. Yang kurang berkenan sih setelah keluar kamar sedikit terkesan jorok seperti kurang terawat. Yang kami pikirkan sih mungkin karena ini berada di lingkungan sekolah dan termasuk salah satu praktek dari musrid-muridnya jadi masih belum dikelola dengan benar. Sebenarnya kalau benar-benar dikelola pasti akan mendatangkan tamu yang lebih banyak, apalagi sudah ikuta jaringan hotel online. Kalau aku bilang lumayanlah buat backpackeran pemula kayak kita dan sekeluarga. Karena dari semua yang kita cari hanya hotel ini yang sedia triple bed.

Airy Syariah Klojen Tanimbar no 22

Malamnya kita hanya jalan diseputaran alun-alun kota saja, itupun kita naik taksi online karena kaki sudah pada gempor. Sebenarnya sih jarak penginapan ke alun-alun nggak jauh tapi karena mikirnya besok musti jalan kaki lagi ya disimpen tenaga di kaki. Kita menikmati suasana sejuk alias dingin kota Malang dengan semangkok bakso dan sate kambing. Kalau boleh aku bilang makanan di kota ini termasuk murah meriah sih. Sayangnya saat kita di alun-alun air mancurnya belum dinyalain jadi ya kita hanya menikmati suasana banyaknya keluarga bermain dan bercanda di sana. Bagi kami itu sudah cukup menghibur, karena si kembar pun sangat menikmati. Kita yang biasanya tinggal di kota yang panas malam ini menikmati sejuknya hawa kota Malang. Esok kami berencana pulang ke Surabaya dengan kereta sore, tapi sebelumnya kita mau mampir ke kampung warna-warni dan kampung tridi.

Kami chek out dari penginapan setelah sholat Dhuhur dan langsung menuju ke kampung warna-warni dengan menggunakan taksi online. Kenapa tidak jalan lagi? ternyata kaki orang tuanya sudah sedikit gempor dan cuaca yang lumayan panas, dan ternyata jaraknya yang juga lumayan jauh dari penginapan. Sampai disana disambut dengan kampung yang di cat warna-warni dengan berbagai aksesorisnya. Yang pasti kalau kita di dua kampung berdekatan yang hanya di batasi dengan sungai ini yaitu kampung warna-warni dan kampung tridi jangan sampai nggak bawa kamera. Tempat wisata yang murah meriah dengan tiket 3rb rupiah perkampungnya kita sudah bisa bereksplorasi menemukan tempat berfoto atau berselfi ria. 
Setelah puas berfoto kita melanjutkan perjalanan ke stasiun kota. Jarak kampung ini dan stasiun tidak terlalu jauh bisa ditempuh sekitar 15 menit berjalan kaki. Karena jadwal kereta kita jam 17.00 dan kita selesai eksplorasi jam 14.00 kita berkesempatan menikmati taman didepan stasiun yang dikenal dengan taman Trunojoyo. 

kampung warna-warni, kampung tridi dan kampung biru

Kita mengakhiri perjalanan 2 hari semalam di kota yang sejuk ini membawa banyak kenangan. Perjalanan kali ini membuat kita merencanakan perjalanan berikutnya, kota mana lagi yang akan kita eksplore dengan budget yang minimalis.

Budget yang kita habiskan selama 2 hari semalam di kota Malang :
1. Tiket KA PP  : @12.000 x 8 = 96.000
2. Biaya menginap :               = 156.915
3. Makanan kecil + minum + keperluan tak terduga = 200.000
4. Makan 4 x : 45.000 + 70.000 + 50.000 + 70.000 = 200.000
 (kita cuman makan 4 kali karena banyak makan jajanan juga, pokoknya bisa gagal diet kalau disana)
5. Transportasi online 4x : 8.000 + 11.000 + 11.000 + 15.000 = 45.000

Jadi total kita habiskan dana sekitar 600rb - 700rb mungkin kita bisa bulatkan jadi 1jt dana eksploring 2 hari semalam di Malang dengan membawa 2 anak umur 11 th. Dari hitungan kita sebenarnya budget itu masih bisa kita hemat lagi dengan biaya makanan kecil dan makan utama yang terlalu banyak porsinya. Di malang itu biaya makan murah kalaupun harganya sedikit diatas rata-rata ternyata porsinya yang sedikit besar, seporsi bisa dimakan berdua jadi nggak sampai buang sisa makanan.

Pengalaman ini mungkin tidak akan pernah terlupakan. Walaupun tempat yang kita tuju tidak terlalu jauh tapi pengalaman pergi dengan biaya murah meriah dan bisa lebih mengenal kota yang kita kunjungi dan rasanya kami lebih menikmatinya.


Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...