13 Sep 2021

Kebiasaan Kecil yang Mengubah Kita


Ingin produktif di pagi hari, ingin membuat tulisan setiap hari, ingin membaca setiap hari, ingin menghafal Al Qur’an setiap hari, atau ingin olahraga setiap pagi. Masih banyak lagi yang ingin memiliki kebiasaan-kebiasaan positif dalam hidupnya. Tapi berapa banyak yang sudah berhasil mewujudkan keinginan itu.


Berawal dari mendengarkan podcast baca buku yang membahas tentang buku Atomic Habit karya James Clear. Berlanjut melihat status coach Adi Wahyu Adji tentang pengadaan program membentuk kebiasaan selama 7 hari. Membuatku semakin tertarik untuk berubah dengan memulai sebuah kebiasaan yang kecil. Selama ini aku memang ingin berubah untuk menata kegiatan harianku supaya lebih produkif. Dan rasanya semua kebiasaan baru yang ingin kubentuk kebanyakan hanya bertahan sekejap mata dan nggak berbekas. Akhirnya mendaftarlah diriku di program coach Adi.


Ternyata setelah daftar nggak langsung ketrima begitu saja masih ada tahapan seleksi. Karena tekat di awal memang bener-bener ingin berubah aku mengikuti semua tahapan yang dijadikan syarat dalam proses seleksi. Dan alhamdulillah masuk menjadi salah satu dari 40 orang yang lolos seleksi awal. Dalam hati aku harus selesaiin semuanya walaupun mungkin kebiasaan yang kupilih hanya sepele.


Untuk kebiasaan ini aku memilih kebiasaan menulis jurnal atau jurnaling. Kenapa aku milih kebiasaan jurnaling yang akan aku tumbuhkan? karena menurutku kebiasaan ini bisa mencakup semuanya, dari mengatur waktu alias manajemen waktu yang selalu amburadul sampai jadi tracking semua kegiatan harian aku yang lainnya. Selain itu dengan jurnaling juga bisa memperbaiki mood  atau bisa jadi teman curhat saat hati tak menentu ( ibu-ibu sok galau emang...).


Setelah nyemplung di program ternyata pesertanya beragam dan kebiasaan yang ditumbuhkan pun bermacam-macam baik dari segi kesehatan, spiritualnya ataupun keahliannya. Mereka semua mengawali dengan kebiasaan yang boleh dibilang receh banget atau mungkin bisa dipandang sepele bagi orang lain. Kayak kebiasaan minum 2L tiap hari karena ingin lebih sehat, atau ingin sholat wajib tepat waktu, atau menulis 15 menit tiap hari mungkin kebiasaanku jurnaling 15 menit tiap hari. Kalau dilihat sepele kan, tapi jangan salah kecil-kecil gini bisa mengubah kita lo.


Program menumbuhkan kebiasaan ini dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu memulai, menjaga dan mengabadikan kebiasaan. Tiap tahapan dilaksanakan selama 10 hari jadi kalau ditotal tepat 30 hari alias sebulan penuh. Dalam tiap tahapan nggak semua peserta awal akan selesai hingga akhir, karena tetap ada sistem gugur. Sistem ini diukur dari keaktifan kita sebagai peserta dalam melaksanakan setiap tugasnya. Yah bisa dibilang semakin lama semakin sedikit pesertanya.


Ternyata untuk mengubah hidup kita, tidak perlu memikirkan hal-hal besar. Namun hanya diperlukan perubahan-perubahan yang kecil. Perubahan-perubahan kecil ini bisa kita mulai dengan membentuk kebiasaan-kebiasaan yang cukup sepele alias receh. Dan ternyata dalam membentuk sebuah kebiasaan ini diperlukan ilmu yang nggak sedikit juga. Nah, di program ini kita diberikan materi sekaligus prakteknya dalam keseharian kita.


Aku jadi tau ada lingkaran kebiasaan, proposal kebiasaan, terus pentingnya sebuah identitas juga. Awal dari ilmunya ya disini, mengawali mempentukan kebiasaan ya disini. Dengan adanya lingkaran kebiasaan kita jadi tau bagaimana memulai sebuah kebiasaan dan ganjaran yang kita dapatkan karena kebiasaan itu.

Proposal kegiatan dibutuhkan untuk acuan kita dalam menumbuhkan kebiasaan. Karena dengan adanya proposal kebiasaan pertama kita tidak akan kehilangan arah, yang kedua membimbing kita menyiapkan segala sesuatunya, yang ketiga memberikan energi awal yang besar dalam perjalanan pembentukan kebiasaan.


Setiap hari kita akan diberikan materi yang berhubungan dengan pembentukan kebiasaan ini. Dan materinya membuat kita semakin memahami bahwa untuk sebuah perubahan memang diperlukan kebiasaan-kebiasan kecil yang akan membawa kedalam identitas yang ingin kita bentuk dalam perubahan. Dan dalam pembentukan sebuah kebiasaan kecil dibutuhkan proses yang nggak sekejap mata juga, ada tahapan-tahapan yang perlu kita lakukan.


Terus bagaimana dengan kebiasaan yang kebentuk selama dalam tahapan-tahapan program ini? Terus terang setelah melihat hasilnya wow banget. Secara nggak langsung membawa banyak perubahan dalam diriku.

Dalam proposal kebiasaan aku memilih identitas sebagai ibu produktif dan teratur. Aku yang sering amburadul dalam rutinitas keseharian sehingga produktifitas harianku juga menurun banyak. Karena manajemen waktu yang lumayan kacau membuatku jadi sering uring-uringan dan melupakan beberapa hal yang harusnya aku kerjakan. Karena alasan itu juga yang membuatku memilih jurnaling sebagai kebiasaan yang ingin kubangun di awal. Aku berharap dengan kebiasaan jurnaling ini akan embentuk kebiasaan-kebiasaan lainnya yang akan membuatku jadi lebih produktif dengan keteraturan baik jadwal maupun emosi.


Setelah melalui 3 tahapan aku mulai merasakan banyak perubahan yang terjadi dalam diriku terutama keseharianku. Aku memilih tanda kebiasaan adalah di sepertiga malam setelah sholat malam dan membaca surat Al Waqi’ah. Dan alhamdulillah berkat kebiasaan yang kubangun aku jadi lebih mudah bangun di sepertiga malam dan melakukan rutinitas pagiku lebih awal.


Dan kebiasaan jurnalingku di pagi hari membuat moodku lebih stabil sekarang. Mungkin secara nggak sengaja aku malah membangun 3 kebiasaan sekaligus dalam rentetan waktu yang berurutan. Bangun lebih pagi, bisa beribadah malam, bisa intropeksi diri sebelum mengawali aktifitas pagi bisa membuat mood stabil seharian dan tentunya badan lebih bugar.


Aku harus banyak bersyukur diketemukan dengan komunitas ini yang banyak memberikan ilmu tentang membangun kebiasaan. Walaupun kebiasaan ini hanya sepele tapi ternyata bisa banyak membawa perubahan dalam diriku. Dan ilmu yang mungkin bagi sebagian orang nggak seberapa apalagi diberikan secara gratis, tapi bagiku ilmu ini sangat besar manfaatnya. Harus banyak ucapin makasih buat coach Adi dan para mentor yang terus memberikan dukungan dalam melaksanakan semua tugas-tugas yang diberikan.

Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...