25 Jun 2019

Perjalanan Seekor Kucing Mengelingi Jepang Dengan Wagon Perak


Judul : The Travelling Cat Chronicles
Penulis: Arikawa Hiro
Penerjemah : Liticia Helmi
Tahun Terbit: Juni 2019
Penerbit: Penerbit Haru
Jumlah halaman: 368 halaman
ISBN: 978-602-53858-5-8
✬✬✬✬

Aku adalah seekor kucing.
Dia adalah pemuda penyuka kucing.
"Kau selalu tidur di sini?"
Kenapa, mau protes?
"Manisnya..."
Memang. Banyak yang bilang begitu.
"Boleh kusentuh?"
Maaf saja, tidak boleh.

Kukira dia hanya akan jadi satu dari sekian banyak orang yang cuma lewat dalam kehidupanku sebagai kucing liar. Akan tetapi, dia menyelamatkan nyawaku. Sebagai gantinya, aku biarkan dia memeliharaku, karena aku ini kucing yang manis.
Setelah lima tahun kami bersama, Satoru harus mencari orang untuk mengadopsiku karena satu dan lain hal.
Maka, kami berdua pun memulai sebuah perjalanan panjang mengendarai mobil wagon perak kesukaanku ke berbagai penjuru negeri untuk menemui teman-teman lama Satoru.
Akan tetapi, ada satu hal yang Satoru sembunyikan dariku....

Apa yang akan kalian bayangkan kalau melakukan perjalanan dengan seekor kucing? Pernahkah kalian memikirkan bahwa kucingpun bisa bercerita tentang pemiliknya?

Buku ini bercerita tentang perjalanan seekor kucing dengan pemiliknya mengelilingi Jepang untuk mencari pengadopsi baru bagi Nana si kucing. Ya kucing ini bernama Nana walaupun tidak cocok dengan namanya yang berkelamin laki-laki.
Mau tau darimana Satoru memberikan nama Nana pada kucing liar yang di temukannya? Menurut bahasa Jepang Nana berarti tujuh, apakah ini kucing ketujuh Satoru? Semua diceritakan secara lengkap asal mula mereka bertemu dan bagaimana asal nama Nana.

Novel ini seperti buku cerita perjalanan, karena cerita perjalanan yang berurutan dan penggambaran setiap tempat yang dikunjungi dengan mendetail. Disini yang menceritakan perjalanan ini adalah dari sudut pandang si Nana sang kucing, jadi kayak denger cerita kucing. 

Karena ceritanya dari sudut pandang dari seekor kucing ini membuatku jadi paham bagaimana cara kucing berkomunikasi. Banyak pengetahuan tentang dunia hewan dari sudut pandang kucing. Selain itu kita jadi tahu bagaimana cara kucing berkomunikasi sebenarnya. Oh ya ada juga beberapa hal yang kadang kita nggak menyadari tentang perilaku kucing atau salah mengartikannya maksud dari si kucing. Duh jadi bayangin kucingku bisa seperti ini, diajak jalan-jalan diajak curhat ehhh (kalau yang ini sih udah beberapa kali sih). Terus terang aku juga suka berbicara dengan kucing-kucingku, karena bagiku mereka sebenarnya paham kok apa yang kita omongin walaupun mereka nggak bisa menjawab pakai bahasa manusia.

Penggambaran situasi dan pemandangan selama perjalanan yang dilalui Satoru dan Nana membuatku bisa merasakan sendiri. Baca buku ini membuat melow sebenarnya, melihat perjalanan mereka berdua dan itu ternyata adalah perjalan yang terakhir kali. Sungguh perpisahan yang indah dan mungkin takkan terlupakan, ikatan yang kuat antara Nana dan Satoru membuat mereka bisa saling memahami satu sama lain. 

Satoru adalah seorang anak yang telah ditinggal mati ayah ibunya sejak umur sebelas tahun, dia hidup dengan bibinya yang sering berpindah tempat karena pekerjaannya. Karena latar belakang kehidupannya itu membuat Satoru berpikiran lebih dewasa dibandingkan umurnya. Dia adalah penyuka kucing, karena kehidupan yang berpindah-pindah membuatnya susah untuk memelihara kucing. Saat dia sudah hidup mandiri akhirnya dia bisa mengadopsi kucing liar yang suka tidur diatas mobilnya. Dia menolong kucing itu setelah mengalami kecelakaan. Dia adalah orang yang selalu berpikiran positif dan selalu ceria walaupun dalam masa yang cukup berat. Yang pasti dia sangat menyanyangi Nana.

Di novel ini banyak isu yang diangkat, isu tentang hubungan sebuah keluarga terutama orang tua dan anaknya, hubungan hewan dan manusia, hewan dan hewan juga.
Isu yang paling kentara banget adalah hubungan antara orangtua dan anak mereka. Kadang sebagai orang tua kita lupa berkomunikasi tentang keinginan anaknya malah memaksakan kehendak kita. 
"Lagi pula, di dunia ini ada orang-ornag tertentu yang tidak pantas jadi orangtua. Menurutku, cinta antara orantua da anaknya itu bukanlah sesuatu yang dijamin akan selalu ada" Satoru hal 82.
Oh ya novel ini juga sudah diangkat dalam film di Jepang, duh jadi pingin lihat juga. Saat ini yang bisa kulihat hanya trailernya saja dan sangat menarik banget. Dan ini adalah novel karya Arikawa Hiro pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Novel ini bahasanya ringan mudah dipahami, ceritanya mengalir walaupun diawal sedikit diulang saat pertemuan Nana dan Satoru. Walaupun termasuk tebal dan ukuran tulisan yang kecil, tapi nggak membosankan dan membuatku ingin terus membaca sampai selesai.



Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...